Berawal dari Pesawat N219, PT Dirgantara Indonesia Bakal Kerja Sama dengan Airbus
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia akan meneken nota kesepahaman, atau populer dengan istilah memorandum of understanding (MoU) dengan Airbus, dalam rangka penguatan industri penerbangan nasional.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan mengatakan, momentum bersama Airbus tersebut sebagai perluasan jejaring industri dirgantara Indonesia ke kancah global.
"Kita berharap ekosistem semakin kuat, global network, Boeing, Airbus ini satu peluang bagaimana kembangkan industri ini tidak hanya domestic network, tapi global," ujar Gita dalam media briefing side event G20, Belitung, Selasa (6/9).
-
Siapa yang menampilkan atraksi dirgantara? Nanti akan ada atraksi udara anggota TNI AU yang menyertai sepanjang pagelaran Gandrung Sewu.
-
Bagaimana Soerjadi Soerjadarma mendongkrak minat dirgantara? Sejak saat itu, ia terus berjuang untuk mendongkrak minat dirgantara melalui pendidikan, pelatihan dasar-dasar penerbangan militer.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
Gita menegaskan, sejatinya industri dirgantara Indonesia cakap dalam pembuatan pesawat. Hal ini dibuktikan dengan pesawat N219 telah tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Adanya sertitikat tersebut menurut Gita menjadi bukti bahwa produk PT Dirgantara Indonesia aman dan layak untuk diproduksi.
"N219 pesawat pertama kali Indonesia mendapatkan type certificate, artinya produk kita safe, dan sudah bisa diproduksi, sudah memenuhi kaidah air worthiness," ungkapnya.
Usai pesawat N219 mendapatkan sertitikat, Gita menyampaikan bahwa pesawat tersebut akan didedikasikan untuk kawasan tertinggal, terluar dan terdepan. Gita juga menyatakan, bahwa tidak menutup kemungkinan jika pasar global menjadi target pasar masa depan pesawat N219.
"Kita juga tidak menutup kemungkinan business to business international collaboration. Kita akan coba penetrasi beberapa operator," ujarnya.
"Sekaligus, bagaimana Indonesia semakin ke sini local content untuk kita produk sendiri," imbuhnya.
Raih Sertifikat dari Kementerian Perhubungan
Pada 2020, pesawat N219 yang dibuat PT Dirgantara Indonesia berhasil mendapatkan sertifikat dari Kementerian Perhubungan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku bangga dan mengapresiasi karya para anak bangsa yang telah melakukan pengembangan sejak pesawat N250 yang dibuat tahun 1995.
"Kami mengapresiasi tersertifikasinya pesawat N219 yang merupakan karya anak bangsa. Saya sampaikan rasa bangga karena telah melakukan kerja sama yang baik," kata Budi Karya di acara Aero Summit 2020 secara virtual, Jakarta, Senin (28/12).
Proyek pengembangan pesawat ini merupakan buah kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Sesuai dengan UU Nomor 1 tahun 2009, pasal 13 yang menyebutkan pesawat udara, mesin pesawat udara, dan baling-baling pesawat udara yang akan dibuat untuk digunakan secara sah (eligible), harus memiliki rancang bangun yang disertifikasi oleh Ditjen Perhubungan Udara.
Setelah melalui rangkaian uji dalam proses sertifikasi dan final certification board meeting pada 18 Desember 2020, sertifikat tipe untuk pesawat udara N219 resmi diterbitkan. Dia ingin, selesainya proses sertifikasi tipe ini bisa menjadi tonggak bersejarah kebangkitan industri rancang bangun pesawat udara di Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaDirektur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya, Lion Group telah menjadi salah satu mitra setia produk dan layanan Pertamina.
Baca SelengkapnyaAsa menyampaikan bahwa rute Jakarta-Singapura akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSetelah merger PT Angkasa Pura Indonesia resmi menjadi operator bandar udara terbesar nomor lima dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca Selengkapnya