Berdalih dukung Jokowi-JK, ADB siap beri utang 3 kali lipat buat RI
Merdeka.com - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) sudah mengalokasikan sejumlah dana pinjaman untuk Indonesia. Tahun ini, ADB memberikan utang USD 1,5 miliar atau setara Rp 19 triliun. Dalihnya, mendukung proyek infrastruktur yang tengah digenjot pemerintahan Jokowi-JK.
Country Director Asian Development Bank (ADB) Steven Tabor menuturkan, alokasi dana tersebut bisa naik hingga 3,5 kali lipat dalam beberapa tahun ke depan. Besaran dananya tergantung kesiapan proyek pemerintah.
"Mudah-mudahan itu pada tahun 2017 sampai 2018 bisa begitu, tapi itu tergantung apakah ada program yang sudah siap untuk itu dan tergantung sebenarnya Indonesia kalau ada program proyek," ujar Steven Tabor di kantornya, Jakarta, Selasa (7/7).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
Terkait utang USD 1,5 miliar yang disiapkan tahun ini, ADB mengklaim sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah.
"Dana ini untuk mendukung dua program reformasi yaitu reformasi energi di bidang energi terbarukan dan reformasi manajemen di PLN," ucapnya.
Dari besaran dana tersebut, USD 1 miliar dialokasikan untuk program pemerintah. Sedangkan, USD 500 juta masih disinergikan untuk kebutuhan lainnya.
"USD 500 juta masih dibereskan sekarang tapi untuk persetujuan mulai Agustus-Desember. Harus tunggu green book," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaAnggaran subsidi KUR tersebut setara dengan membangun sebanyak 40 unit waduk.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaDPRD meminta Pemprov DKI memberi pendampingan agar permasalahan pinjol dapat selesai di masyarakat.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAPBN 2025 mematok target belanja negara senilai Rp3.621,3 triliun.
Baca SelengkapnyaKemampuan fiskal negara masih relatif kuat. Rasio penerimaan pajak yang berada pada level 10,2 persen pada 2023 juga masih mungkin untuk didongkrak ke depan.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaPembahasan penting Jokowi dan Prabowo terkait kenaikan anggaran Kemenhan di 2024.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnya