Berdampak ke ekonomi rakyat, kenaikan cukai rokok per tahun disorot anggota Gerindra
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Bambang Haryo Seokartono, mempertanyakan perihal kenaikan cukai rokok tiap tahunnya. Kenaikan cukai dipastikan akan membuat harga rokok makin mahal.
"Ada informasi dari bea cukai, bahwa cukai untuk rokok mau dinaikkan, apa ini masuk dalam prognosis semester II 2018?" kata Bambang dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) dengan pemerintah di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/7).
Bambang menjelaskan rokok saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan, banyak yang memiliki prinsip lebih baik tidak makan daripada tak merokok.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Siapa yang harus tahu bahaya rokok? Orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perilaku anak.
"Rokok saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Mereka lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Tolong diingat, ini agak sedikit kontra produktif," ujarnya.
Kenaikan harga rokok, lanjutnya, juga bisa mematikan ekonomi rakyat. Sebab, akan ada banyak pengusaha dan pedagang rokok yang gulung tikar.
"Ini mengakibatkan berapa juta pedagang rokok, berapa juta pelinting rokok akan mati, ini akan menggerus perekonomian kita," ujarnya.
Dia menjelaskan ada anggapan bahwa merokok membuat umur seseorang menjadi lebih pendek. Namun, pada kenyataannya, ada orang merokok yang hidup hingga berumur lebih dari 100 tahun tanpa terkena penyakit paru-paru. "Saya tidak merokok, tapi ini ada pedoman bahwa merokok menyebabkan umur panjang."
Sementara itu, Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi menyatakan ada banyak hal yang menjadi pertimbangan kenaikan cukai rokok.
"Historisnya yang jelas memperhatikan pertumbuhan sama inflasi dan juga beberapa faktor yang lain. Faktor yang mempengaruhi itu, pertama adalah kesehatan, kedua penerimaan, ketiga industri, keempat petani, kelima pengaruhnya tarif terhadap peredaran rokok yang ilegal," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan cukai rokok yang tak terkendali juga dapat memunculkan berbagai rokok ilegal.
Baca SelengkapnyaTernyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaPengetatan iklan di luar ruang berpotensi untuk memukul kinerja industri rokok dan olahan tembakau turunannya hingga memicu PHK massal.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaSemakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca Selengkapnya"Kami juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali terkait kenaikan tahunan cukai hasil tembakau."
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKini, industri tembakau tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDengan adanya pelarangan menjual rokok secara eceran maka pengeluaran masyarakat akan semakin besar untuk membeli rokok.
Baca Selengkapnya