Berdasarkan riset, ini e-commerce paling populer di Indonesia
Merdeka.com - Snapcart, aplikasi online penyedia data konsumen dan pembelanja online secara real time untuk sebuah brand merilis riset mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia. Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei daring melalui aplikasi pada bulan Januari 2018 dengan melibatkan 6.123 responden.
Business Development Director Snapcart Asia Pasifik, Felix Sugianto mengatakan, hasil riset tersebut menunjukkan bahwa Shopee masih menduduki peringkat pertama e-commerce paling sering dan populer di gunakan oleh konsumen. Kemudian di susul oleh Tokopedia dan Lazada.
"Berdasarkan temuan riset terbaru kami, 37 persen responden menjawab paling sering menggunakan Shopee untuk berbelanja online di lndonesia. Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (25 persen) dan Lazada (20 persen). Mereka adalah 3 besar penyedia layanan belanja online di Indonesia," kata Felix di Snapcart, Grand Rubina Business Park, Jakarta, Kamis, (22/3).
-
Bagaimana pengguna TikTok berbelanja dibandingkan non-pengguna? Dalam acara TikTok Mega Sale Insight 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/9), Sitaresti Astarini, Head of Business TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa pengguna TikTok berbelanja 1,6 kali lebih sering dibandingkan non-pengguna.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Siapa yang paling banyak beli produk lokal di Shopee? Menariknya, di sepanjang kampanye 11.11 Big Sale ini pun kami merasakan tingginya minat konsumen untuk berbelanja produk lokal dan UMKM dari ragam kategori yang dihadirkan.
-
Siapa yang paling untung dari e-commerce? Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
-
Siapa saja yang kompak berbelanja di pasar? Ria Ricis, Oki Setiana Dewi, dan Shindy Putri dijuluki sebagai siblings goal yang kompak dalam berbuat baik.
-
Kenapa pengguna TikTok lebih banyak wanita? Studi Pew juga menemukan bahwa konsumen berita reguler di Nextdoor, Facebook, Instagram, dan TikTok lebih cenderung adalah perempuan.
Riset Snapcart juga menemukan bahwa pembelanja rutin e-commerce saat ini masih didominasi oleh perempuan dengan angka sebanyak 65 persen dan sisanya 35 persen pembelanja laki- laki.
"Kategori yang diakui paling sering dibeli oleh responden adalah pakaian 48 persen, aksesoris 33 persen, tas 28 persen, sepatu 28 persen, dan peralatan kesehatan dan kecantikan 28 persen," ujar Felix.
Untuk saat ini, Shopee, Lazada, dan Tokopedia merupakan ketiga brand yang paling diingat oleh responden. Di mana Shopee unggul dengan skor awareness sebesar 81 persen, Lazada berada di peringkat dua dengan skor 80 persen, disusul Tokopedia dengan skor 78 persen.
Sedangkan dari segi frekuensi belanja, Shopee menjadi e-commerce dengan frekuensi belanja tertinggi dibandingkan dengan e-commerce lainnya. "29 persen responden secara rutin (setidaknya satu kali tiap minggu) berbelanja di Shopee, Sedangkan Tokopedia berada di peringkat dua dengan perolehan sebesar 22 persen dan disusul Lazada sebesar 10 persen," jelas dia.
Berdasarkan usia, setengah atau 50 persen pembelanja merupakan generasi milenial berusia antara 25-34 tahun. Disusul Generasi Z 15-24 tahun sebanyak 31 persen. Generasi X 35-44 tahun sebanyak 16 persen dan 2 persen sisanya merupakan Generasi Baby Boomers usia 45 lahun keatas.
"Berdasarkan Status Sosial Ekonomi (SSE), responden dengan tingkat belanja tertinggi berasal dari SSE C2 sebesar 38 persen, SSE A dan B masing-masing 22 persen, dan SSE C1 sebesar 15 persen," ungkap Felix.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paylater kini menjadi metode pembayaran yang inklusif dan diterima secara luas.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaNinja Xpress bekerja sama dengan Populix mengadakan survei Suara UKM Negeri Vol 5 tentang ‘Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce’.
Baca SelengkapnyaSelain itu, terlihat ada pertumbuhan belanja online dari luar provinsi di Jawa.
Baca SelengkapnyaHasilnya Tokopedia menjadi brand e-commerce yang paling nyantol di benak konsumen saat ingin berbelanja online.
Baca SelengkapnyaDalam era bisnis yang sangat kompetitif, pelaku bisnis tentu harus memiliki strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Baca SelengkapnyaHasil survei Snapcart, Shopee Affiliate Program menjadi program afiliasi dengan pangsa pasar jumlah nilai transaksi tertinggi.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital juga mempengaruhi kebiasaan belanja generasi Z ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaUntuk memenangkan hati konsumen dalam peta persaingan yang ketat, pemain e-commerce perlu fokus pada aktivitas belanja & perjalanan konsumen dari hulu ke hilir.
Baca SelengkapnyaTransaksi pejudi online di e-wallet paling rendah Rp100.000.
Baca Selengkapnya