Berkah Ekspor Mulai Menggeliat, Tenaga Kerja Terserap
Merdeka.com - Indonesia saat ini tengah menikmati kenaikan harga komoditas ekspor. Meningkatnya permintaan komoditas yang tinggi membuat harganya pun ikut naik. Kenaikan harga komoditas ini memberikan dampak positif hingga pada sektor konsumsi produsen dan eksportir.
"Komoditi boom ini tidak perlu insentif, tapi sebaliknya kita yang dapat insentif. Dampaknya juga bukan hanya untuk sektor tersebut tapi sampai ke konsumsi masyarakat penghasil komoditas dan eksportir," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam Taklimat Media, Jakarta, Jumat (1/10).
Peningkatan kinerja ekspor komoditas ini mampu menggerakan perekonomian di tengah perlambatan akibat pandemi Covid-19. Sektor ini membuka peluang lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selanjutnya akan berdampak pada perputaran ekonomi.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
"Sebagian dari porsi ekspor ini akan bisa membuat lapangan kerja," kata dia.
Peningkatan ekspor komoditas ini sejalan dengan perkiraan musim dingin yang disebut-sebut akan lebih dingin dari sebelumnya. Sehingga negara-negara 4 musim membutuhkan energi tambahan untuk berjaga-jaga. Maka sumber-sumber energi dari Indonesia permintaannya naik.
"Katanya winter nanti akan dingin, makanya butuh tambahan energi makanya harga komoditas naik," kata dia.
Selanjutnya
Momentum ini kata Febrio harus dimanfaatkan agar berbagai peluang yang ada bisa dioptimalkan. Salah satunya dengan reformasi struktural dengan menghadirkan kepastian berusaha yang harus ditingkatkan agar bisa mendatangkan investasi. Untuk itu perlu dibuatkan proyek-proyek yang lebih menjanjikan.
"Kita mau dorong iklim investasi ini membaik. Makanya butuh proyek dan investasi yang menjanjikan," kata dia.
Reformasi struktural ini akan memperlancar pemanfaatan momentum kenaikan harga komoditas dengan mencari peluang bisnis. Untungnya, kata Febri reformasi struktural ini sudah disiapkan sejak 2020. Sehingga ketika terjadi peningkatan harga komoditas ini, para pengusaha bisa mengelola pendapatannya kembali sebagai modal kerja atau sebagai investasi.
"Jadi kalau ada uang hasil jual komoditas ini mereka kan bisa beli saham atau SBN, tapi sebenarnya mereka ini ada kesempatan buat badan usaha, jadi hasil ekspornya ini punya chanel dan akan lebih kuat ketika menjadi badan usaha," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca Selengkapnya