Berkat Guyuran Insentif, KPR Mampu Tumbuh 6,61 Persen
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, berbagai pelonggaran kebijakan moneter di sektor otomotif dan properti telah berdampak pada peningkatan kredit. Kredit properti mengalami peningkatan dengan tumbuh 6,61 persen.
"Pertumbuhan KPR tumbuh 6,61 persen sejalan dengan implementasi LTV oleh Bank Indonesia dan insentif pajak oleh pemerintah," kata Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur, Jakarta, Kamis (17/6).
Perry mengaku peningkatan kredit ini masih belum cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Namun, angka 6,61 persen ini dinilai lebih baik daripada sektor lainnya yang belum begitu agresif.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Bagaimana BRI mendorong pertumbuhan kredit UMKM? Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
"Dibandingkan sektor-sektor lain, 6,61 persen itu sudah beberapa hasil positif dari sinergi," kata dia.
Selanjutnya
Maka dari itu, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus melakukan sinergi ke sektor-sektor lain. Misalnya UMKM agar terus mendapatkan dukungan dari pemerintah. Khusus UMKM, bank sentral akan mengeluarkan rasio kebijakan inklusif sebagai bentuk sinergi dengan pemerintah.
"Kami di Juli akan mengeluarkan rasio kebijakan inklusif UMKM sebagai sinergi BI, OJK dan pemerintah untuk mendorong sektor hotel, restoran dan kafe dan akan terus bergerak dari sektor ke sektor," kata dia.
Sehingga pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan membaik dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Tentunya di tengah proses vaksinasi yang dilakukan pemerintah dan disiplin protokol kesehatan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaBerbagai kemudahan tersebut juga semakin memperkuat stimulus yang sebelumnya diberikan pemerintah seperti Down Payment nol persen.
Baca SelengkapnyaAngka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2024 dipengaruhi oleh kredit investasi (19,0%, yoy) dan kredit modal kerja (3,6 persen yoy).
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaDengan stimulus pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaInsentif ini akan diberikan kepada sektor properti dan perumahan berupa adanya pelonggaran pajak yang akan ditanggung oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan ini untuk mendorong pertumbuhan kredit.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca Selengkapnya