Bermodal Rp200.000, Penjual Pie Susu ini Kini Sukses Raup Rp175 Juta per Bulan
Merdeka.com - Berawal dengan modal Rp200.000, Rahayuningtyasworo, memberanikan diri membuka usaha Dapur Chantique yang menjual pie susu. Beroperasi sejak 2017, usahanya kini sukses meraup omzet hingga Rp175 juta per bulan.
Rahayu tidak bercita-cita ingin menjadikan usahanya menjadi perusahaan yang besar, melainkan visi utamanya adalah menciptakan produk-produk oleh-oleh khas Malang yang berkualitas. Sedangkan misinya adalah memberdayakan warga sekitar dan mengurangi pengangguran di usia produktif dan menaikkan ekonomi taraf hidup warga sekitar.
"Dulu saya memulai dengan modal Rp200.000 waktu itu belum punya aset untuk produksi sehingga masih menggunakan aset dari rumah tangga. Alhamdulillah sampai saat ini omsetnya sudah mencapai Rp175 juta per bulan, sampai sekarang saya sudah memiliki 17 karyawan dan memiliki rumah produksi sendiri," kata Rahayu dalam Final Kreatif Lokal Award 2020, Minggu (25/10).
-
Bagaimana cara dia memulai usaha roti? “Iseng-iseng cari resep roti di YouTube dan akhirnya setelah enam bulan uji coba barulah menemukan resep paten dan jualan roti,“ katanya lagi.
-
Bagaimana Mulyani memulai bisnis kue? Seiring waktu, Mulyani mulai berbagi resep kue kepada pelanggan di tokonya. Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya. Awalnya, Mulyani tidak menarik tarif kepada para peserta belajar membuat roti. 'Lalu mulai berbayar Rp5 ribu, kemudian belajar bikin macem-macem roti jadi bayar Rp10 ribu,' jelasnya.
-
Mengapa Ibu Dhita memulai usaha makanan? Alasannya sederhana, Dhita suka makanan berbahan ikan laut.
-
Mengapa Nuraini memulai usaha kue rumahan? Situasi yang cukup sulit ini, memaksa Nuraini mencari cara untuk memutar penghasilan. Dengan sisa tenaga yang ada, Ia memberanikan diri untuk kembali memulai usaha kue rumahan melalui brand 'Dapur Sus and Cake'.
-
Bagaimana cara mulai bisnis kuliner? Mulailah bisnis kuliner dengan modal terbatas dan raih keuntungan besar di Indonesia.
-
Kapan Nuraini memulai usaha kue rumahan? Tiga belas tahun lalu, dirinya harus menghadapi kenyataan pahit saat kehilangan konsumen akibat Pandemi Covid-19.
Untuk sistem penggajian tiap karyawannya, dia menggaji mulai Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta per bulan. Sampai saat ini produknya sudah tersebar di 40 outlet rekanan yakni di Malang Raya, Batu dan Surabaya. Tahun depan rencana Rahayu akan mulai ekspansi lagi ke daerah Barat seperti Tulungagung dan Kediri.
Ke depannya dia ingin mendirikan kampung edu kreatif dengan membuka rumah produksi Dapur Chantique yang dapat dikunjungi wisatawan, dengan daya tarik edukasi proses pembuatan pie dan kerajinan-kerajinan khas Malang.
Sementara itu, Rahayu selalu giat setiap 3 bulan sekali mengeluarkan pie dengan varian baru. Untuk mendapatkan inspirasi, Rahayu dengan sengaja mengunjungi toko oleh-oleh ke daerah yang ia datangi untuk mengetahui produk apa saja yang sedang hits di masyarakat.
"Sebenarnya saya punya program untuk diri saya sendiri, bahwa setiap 3 bulan sekali mengeluarkan varian baru yang belum ada, salah satunya saya mencari celahnya saya selalu keliling ke seluruh toko oleh-oleh. Kalaupun ada yang lagi booming saya coba dan variasikan, contohnya pie susu pakai apel," ujarnya.
Dirinya mengklaim pie susu apel buatannya adalah satu-satunya inovasi produk pie susu yang ada di Malang. Selain memproduksi pie susu, dirinya juga memproduksi brownies dengan varian apel. "Jadi target kita per 3 bulan harus punya varian baru," imbuhnya.
Strategi Bertahan di Masa Pandemi
Kemudian, dia pun tak menampik adanya pandemi covid-19 sangat berdampak pada usahanya. Di mana dia terpaksa merumahkan pegawainya sementara. Namun, Ketika memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri, dia memproduksi kue kering dan menjual dessert agar usahanya bisa bertahan.
"Masa tersulit kami sehingga harus merumahkan karyawan akhirnya beberapa hari sempat down tapi saya nikmati jadi saya cari ide, produksi kue kering pada saat idul fitri, saat kami buat kue kering diterima, alhamdulillah terjual sehingga bisa melewati masa sulit," ungkapnya.
Tak hanya itu, kunci utama bertahan di masa pandemi Rahayu memiliki tim desain kemasan khusus untuk menarik pelanggan. Serta, dirinya selalu mempromosikan produknya melalui siaran radio. Begitupun untuk segi produksi, Rahayu tidak pernah mengurangi takaran, dan harga tetap sama.
"Sebenarnya kunci utama itu ada di kemasan, jadi saya punya tim desain kemasan khusus untuk menarik wisatawan, saya membuat pesaing produk saya sendiri daripada bersaing dengan produk lain, saya menciptakan produk sendiri. Varian rasa dari pie ada 18 varian, sudah tertera di kemasan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang pemilik sempat menghadapi tantangan sampai akhirnya mampu raup omzet Rp2 juta dalam sehari.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaPandai memanfaatkan peluang menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan suatu usaha.
Baca SelengkapnyaBerlatar belakang dari keluarga yang pedagang, Alvin selalu menanamkan tekad dan semangat berwirausaha dalam dirinya.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSelama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDi tengah asanya membuat rumah, tabungan usaha miliknya direlakan jadi pelunas utang sang ibunda.
Baca SelengkapnyaMeski di awal berjualan dia sempat dicemooh, Suwarni enggan ambil pusing.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca Selengkapnya