Beroperasi 3 Tahun, Startup Target Sukses Sinergi Layani 3.000 Perusahaan Nasional
Merdeka.com - PT Target Sukses Sinergi menjalankan bisnisnya di Indonesia sejak pertama kali berdiri pada Oktober 2016 lalu. Selama tiga tahun beroperasi, startup berbendera Mtarget di bidang marketing automation itu telah membantu lebih dari 3.000 perusahaan nasional dalam menembus targetnya masing-masing melalui digitalisasi.
Chief Executive Officer (CEO) dan Founder Mtarget, Yopie Suryadi menuturkan, perusahaannya akan terus menjaga konsistensi memberikan solusi terbaik bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengembangkan bisnisnya.
"Klien Mtarget selama tiga tahun terakhir ada 3.000 perusahaan, terdiri dari free user dan pay user platform kami. Misi kami tetap sama sejak pertama kali berdiri, yaitu untuk membantu perusahaan dan UMKM mencapai growh yang pesat dan dapat melakukan pendekatan secara personal kepada para pelanggannya dengan cara yang sangat efektif serta mengubah stigma bahwa startup itu lebih banyak bakar uang. Dengan layanan yang kami berikan, saya bilang startup ini harus bisa making money,” ujar Yopie, di Jakarta.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa itu visi untuk organisasi? Visi adalah gambaran jangka panjang tentang keadaan yang diinginkan oleh suatu organisasi di masa depan.
-
Apa ide usaha Mistiyati? Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan mencoba berjualan versi risoles beku alias frozen food.
-
Siapa CEO Mekari? CEO Mekari, Suwandi Soh, menegaskan pentingnya kesadaran akan teknologi berbasis awan ini.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk capai target? DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025
-
Siapa yang lebih diutamakan oleh perusahaan? Ada banyak kandidat cemerlang yang tidak memiliki gelar sarjana, namun berhasil naik pangkat dan unggul dalam profesi mereka; sementara para pemberi kerja juga menyadari bahwa ada banyak lulusan yang sayangnya harus dipecat setelah beberapa bulan bekerja, karena kurangnya keterampilan interpersonal, pola pikir berkembang, dan etos kerja.
Tidak hanya itu, Yopie juga mengungkapkan komitmen perusahaan untuk membantu perusahaan lain tumbuh lebih besar. Baik itu yang berstatus startup atau perusahaan yang sudah settle. Beberapa perusahaan startup yang menurut Yopie tumbuh semakin besar dengan solusi yang diberikan Mtarget antara lain Union Space, Sleekr, Qlue, Bareksa, Kredit Pintar, Cashtree, Finansialku, Moka, dan VOffice.
Sementara perusahaan besar yang menggunakan layanan teknologi informasi Mtarget adalah BFI Finance, Kapal Api, Astra Life, JS Luwansa, PPM Manajemen, Swatch, Tumi, Baznas, Bussan Auto Finance, Zara, Ibis Bandung Trans Studio, ITC Group, Kota Kasablanka, Hush Puppies, Hotel Santika Bintaro, Auto2000 Pasar Kemis, sampai Royal Enfield dan juga beberapa perusahaan yang berbasis di Malaysia.
"Visi kami juga tetap sama, to help other grow bigger. Kami membantu perusahaan lain menjadi lebih besar lagi. Goal-nya itu cari glory buat orang lain," ujarnya.
Dengan menyediakan layanan bisnis yang lebih banyak, Yopie optimistis Mtarget mampu mengusung misi baru yaitu mendigitalkan Indonesia. Secara spesifik, dia menyebut Mtarget bisa menjadi mitra bisnis seluruh perusahaan di bidang keuangan, pariwisata, ritel, otomotif dan edukasi.
"Lima sektor itu yang kita incar. Saat ini masih banyak bisnis UKM yang sepi karena tidak bermain dalam dunia digital. Padahal, negara kita lagi berada di top performance ekonomi. Kalau ada yang bilang penjualannya sepi, itu berarti mereka tak tahu cara bermain di dunia digital," tegas Yopie.
Dia mengakui, untuk bisa menjadi mitra bisnis yang bisa diandalkan oleh perusahaan-perusahaan di lima sektor tersebut tidak mudah. Oleh karena itu, Yopie terus melakukan edukasi pasar khususnya untuk skala perusahaan menengah.
Menurutnya, penetrasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri melalui email marketing masih tertinggal dibandingkan negara tetangga. Dia menyebut perusahaan-perusahaan Singapura, Malaysia, Filipina, bahkan Vietnam lebih melek dan menguasai teknik email marketing.
"Secara bertahap kami juga ingin bersaing di Filipina, Malaysia, dan Singapura setelah sebelumnya membuka perwakilan di Bali tahun depan. Kenapa Bali? Karena banyak banget digital nomad di sana kerja freelancer atau mendirikan startup. Selain itu, semua hotel dan travel itu punya email marketing jadi lebih mudah kita jajaki," pungkas Yopie.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya, ke-23 startup tersebut berkesempatan untuk berdiskusi agar bisa saling terintegrasi dengan ekosistem Mandiri Group.
Baca SelengkapnyaPerencanaan 2024 harus mendukung upaya tumbuh berkelanjutan dengan akselerasi transformasi bisnis dalam rangka mencapai Top 20 Global TIC Company di 2029.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan demografi vendor yang bermitra dengan PTPN Group, mayoritas mereka telah bermitra di atas lima tahun.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Direktur Utama Sucofindo menekankan pentingnya berpikir ke depan dan menyatukan langkah.
Baca SelengkapnyaProgram Pikiran Terbaik Negeri ini diharapkan menjadi angin segar bagi perusahaan startup untuk mengembangkan bisnisnya.
Baca SelengkapnyaMelalui pencapaian ini, IDSurvey tidak berhenti untuk memajukan industri sektor TIC atau jasa testing, inspeksi, dan sertifikasi serta memajukan negeri.
Baca SelengkapnyaChairiah menekankan pentingnya bagi IDSurvey untuk menjaga pendapatan tidak lebih rendah dari tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMarsda TNI (Purn) Ir. Tri Bowo Budi Santoso mengungkapkan, UMKM ini juga untuk kesejahteraan Prajurit Udara khususnya dan masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2023, Digiserve terus memacu pertumbuhan bisnis melalui terobosan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan.
Baca SelengkapnyaStrategi khusus dalam menuju target Top 20 meliputi improvement, unlocking value dan revenue generation, portfolio dan geographical development.
Baca SelengkapnyaPeningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever.
Baca Selengkapnya