Besok, Tata Metal Lestari Resmikan Pabrik Senilai Rp1,5 Triliun di Cikarang
Merdeka.com - Anak usaha PT Tatalogam Lestari, yakni Tata Metal Lestari akan meresmikan pabrik baru senilai Rp1,5 triliun di Cikarang, Jawa Barat, besok (9/10). Peresmian pabrik tersebut untuk melengkapi perjalanan usahanya melayani negeri sepanjang 25 tahun belakangan.
"Melengkapi perjalanan usahanya selama 25 tahun ini, Tatalogam Group akan meresmikan beroperasinya pabrik barunya, yaitu Tata Metal Lestari, besok, 9 Oktober 2019," ujar Vice President Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (8/10).
Pabrik Tata Metal Lestari yang berlokasi di Kawasan Industri Lippo Cikarang ini adalah pabrik baja lapis zinc-aluminium untuk bahan baku genteng metal dan baja ringan, memiliki kapasitas produksi sebesar 225.000 ton per tahun.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Dimana Slamet Sarojo membangun pabrik pertama? Hingga sekitar tahun 1959, Slamet membangun pabri sirlak (campuran plitir kayu), di bawah PT Eka Djaja di Semarang.
-
Dimana pabrik pertama PT Sasa Inti? Perjalanan PT Sasa Inti (Sasa) diawali pada tahun 1968, di mana pada saat itu PT Sasa Fermented mendirikan pabrik fermentasi di Sidoarjo.
-
Bagaimana Pabrik Kesono berkembang? Saat semakin berkembang, pabrik ini punya PLTA dari sungai yang tak jauh dari pabrik.
Beberapa produk Tatalogam seperti genteng metal Multi Roof, Surya Roof, Sakura Roof dan baja ringan TASO sering meraih penghargaan dari berbagai instansi dan lembaga pemeringkat. Top Brand dan OCI Award adalah sebagian contoh penghargaan yang pernah didapatkan oleh produk-produk Tatalogam.
Keberhasilan Tatalogam tidak terlepas dari peran serta authorized reseller dan pelanggan yang loyal terhadap produk-produk Tatalogam. Jaringan distribusi dan pelanggan Tatalogam tersebar di seluruh Indonesia.
Sebagai komitmen untuk mempertahankan kualitas produknya, beberapa produk Tatalogam telah menjalani tes di laboratorium uji di Amerika dan mendapat sertifikasi ketahanan terhadap api, salju dan angin dengan rating yang memenuhi standard.
"Harapannya, produk-produk Tatalogam dalam waktu dekat bisa merambah dan diterima di pasar Amerika. Saat ini peluang pasar di Amerika sangat terbuka, sebagai imbas dari perang dagang dengan China," jelas Stephanus.
Tahun 1994, Tatalogam mulai produk genteng metal pertamanya dengan merek Multi Roof. Sebagai pemegang hak paten Genteng Logam 2 Susun pada waktu itu, Multi Roof menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia.
Meskipun sempat terimbas krisis ekonomi 1998, namun Tatalogam mampu bertahan dengan strategi memasarkan produk genteng metal yang ekonomis tapi berkualitas prima, yaitu merek Sakura Roof.
Mengikuti perkembangan teknologi di bidang konstruksi dan diversifikasi produk, pada 2006 Tatalogam mulai memproduksi rangka atap baja ringan dengan merek TASO. Dengan segala keunggulannya, TASO menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mengganti rangka atap kayu rumahnya dengan baja ringan.
"Acara Malam Keakraban ini adalah bagian dari apresiasi kami bagi authorized reseller dan pelanggan yang kami undang dari seluruh Indonesia. Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi dan loyalitasnya selama ini sehingga selama 25 tahun ini kami bisa bergandeng tangan dan bertumbuh bersama secara harmonis," tandas Stephanus.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik petrokimia ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak Rp30,8 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaKetika pembangunan PT LCI ini selesai ditargetkan bisa menyerap 1.300 tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya terkait kepastian jadwal peresmian tersebut, dia berharap itu bisa cocok dengan jadwal Jokowi.
Baca SelengkapnyaPT Chery Sales Indonesia (CSI) jadi salah satu produsen yang memang memiliki rencana untuk mendirikan pabrik di Tanah Air
Baca SelengkapnyaDia merasa beruntung karena bisa bekerja di kompleks industri yang tumbuh di daerahnya.
Baca SelengkapnyaDengan beroperasi secara penuh, pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi
Baca SelengkapnyaProses pembangunan pabrik dalam waktu 10 bulan pascapenandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaProyek PT LCI mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene, dan BTX.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini keberadaan smelter tersebut dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPabrik Bahan Anoda Baterai Litium PT Indonesia BTR New Energy Material berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSmelter Nikel Matte PT MMP dibangun di atas lahan seluas 22,75 ha di lokasi Site Kariangau, Balikpapan Barat.
Baca SelengkapnyaPabrik baterai ini merupakan pabrik baterai pertama dengan TKDN sebesar 20 persen.
Baca Selengkapnya