BI: Akselerasi Digitalisasi Picu Risiko Cyber, Perlindungan Data dan Pinjol Ilegal
Merdeka.com - Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Retno Ponco Windarti mengakui bahwa akselerasi digitalisasi memicu munculnya sejumlah risiko yang perlu diantisipasi.
Antara lain risiko terhadap keamanan siber (cyber security), pelindungan data pribadi, hingga fenomena pinjaman online (pinjol) ilegal yang kian meresahkan masyarakat.
"Bank Indonesia meyakini pada saat yang sama (akselerasi) digitalisasi meningkatkan berbagai risiko. Seperti risiko cyber, risiko perlindungan data pribadi, dan fintech ilegal," ucapnya dalam Media Briefing Bulan Fintech Nasional (BFN), Senin (8/11).
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Mengapa Kemenkominfo mendorong pendekatan inklusif? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
-
Bagaimana Bank Jatim berkontribusi pada SDG? Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, awarding ASRRAT merupakan pemeringkatan bagi perusahaan Indonesia dan negara Asia lain yang konsisten melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs) core business atau proses bisnisnya.
-
Bagaimana Jerman dan Indonesia berkolaborasi dalam transformasi digital? MoU ini merupakan kelanjutan dari forum tahunan Indonesian-German Digital Dialogue (IGDD) yang pada tahun 2023 menghasilkan Joint Declaration of Intent (JDoI) on Cooperation in the Field of Digitalization.
Untuk itu, Bank Indonesia menekankan pentingnya pendekatan yang berimbang untuk memitigasi sejumlah dampak buruk dari akselerasi digitalisasi. Di antaranya dengan melibatkan stakeholders terkait untuk merumuskan sebuah kebijakan.
Selain itu, bank sentral juga terus berupaya memastikan bahwa pengembangan ekosistem keuangan digital di tanah air menjunjung tinggi aspek keamanan.
"Karena sangat kita fahami, bahwa digitalisasi dengan berbagai inovasi mendorong BI selaku bank sentral untuk memastikan lalu lintas pembayaran secara tertib dan aman," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahendra Siregar memcermati dampak digital transformasi sektor keuangan di Indonesia apakah sebagai keberkahan atau kutukan.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaBerikut catatan penting bagi pemerintah dari komunitas tekfin agar industri semakin berkembang.
Baca SelengkapnyaIni diperlukan agar dapat bermanfaat sekaligus memitigasi dan meminimalisir dampak negatif.
Baca SelengkapnyaTantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaBRI telah memiliki strategi dalam menjaga data nasabah.
Baca SelengkapnyaDengan kolaborasi yang solid, sektor keuangan dapat mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Baca Selengkapnya