Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Anjloknya Rupiah karena pasar global khawatir kebijakan Trump

BI: Anjloknya Rupiah karena pasar global khawatir kebijakan Trump rupiah. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan Rupiah yang dibuka melemah hari ini tidak sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. Sebab, kebijakan proteksionisme dari Presiden Amerika Serikat (AS) baru, Donald Trump, telah melemahkan pasar di negara-negara berkembang.

Dengan adanya hasil kajian berupa pelemahan mata uang di berbagai negara berkembang, seperti Meksiko dan Brazil, maka Rupiah juga dibuka melemah hari ini. Mengingat, kegiatan ekonomi dari kedua negara tersebut sangat berpengaruh langsung dari Amerika Serikat.

"Analisis-analisis itu menurut kami sih ada dasarnya tapi itu buat negara yang sangat berkaitan dengan AS, sehingga pada 8-9 November curency seperti Meksiko kan melemah 10 persen dalam sehari. Sehingga pagi dibuka Rp 13.400 karena semalam ikutin apa yang terjadi di Meksiko, Brazil, dan lain-lain," kata Mirza di gedung BI, Jakarta, Jumat (11/11).

Dia menegaskan, fundamental ekonomi Indonesia tidak sama seperti pasar luar negeri. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen, lebih tinggi dari Singapura, Thailand, dan negara-negara ASEAN lainnya.

Sementara itu, surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) juga mengalami peningkatan dari USD 2,2 miliar menjadi USD 5,7 miliar di triwulan III-2016. Bahkan, pemerintah tengah menjaga defisit anggaran di bawah 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Defisit anggaran yang dijaga di bawah 2,7 persen dari PDB ini jadi suatu angka yang sangat sehat. Jadi dari sisi fundamental Indonesia itu dalam kondisi yang baik," imbuhnya.

Seperti diketahui, nilai tukar Rupiah dibuka merosot tajam pada perdagangan hari ini. Rupiah dibuka anjlok ke level Rp 13.394 per USD dari level Rp 13.138 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (11/11), sepanjang perdagangan Rupiah mengalami tekanan yang cukup berat. Bahkan, pelemahan Rupiah sepanjang perdagangan sempat menyentuh 575 poin ke level Rp 13.712 per USD. Pada penutupan kemarin, Kamis (10/11), Rupiah ditutup di level Rp 13.138 per USD.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD

Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat

Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik

Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Baca Selengkapnya
Rupiah Melemah ke Rp16.095 per Dolar AS di Pagi Hari
Rupiah Melemah ke Rp16.095 per Dolar AS di Pagi Hari

Ada dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Airlangga Angkat Bicara Soal Rupiah Lemah, Klaim Masih Lebih Baik dari Malaysia dan China
FOTO: Ekspresi Airlangga Angkat Bicara Soal Rupiah Lemah, Klaim Masih Lebih Baik dari Malaysia dan China

Pada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.

Baca Selengkapnya