BI: Anjloknya Rupiah karena pasar global khawatir kebijakan Trump
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan Rupiah yang dibuka melemah hari ini tidak sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. Sebab, kebijakan proteksionisme dari Presiden Amerika Serikat (AS) baru, Donald Trump, telah melemahkan pasar di negara-negara berkembang.
Dengan adanya hasil kajian berupa pelemahan mata uang di berbagai negara berkembang, seperti Meksiko dan Brazil, maka Rupiah juga dibuka melemah hari ini. Mengingat, kegiatan ekonomi dari kedua negara tersebut sangat berpengaruh langsung dari Amerika Serikat.
"Analisis-analisis itu menurut kami sih ada dasarnya tapi itu buat negara yang sangat berkaitan dengan AS, sehingga pada 8-9 November curency seperti Meksiko kan melemah 10 persen dalam sehari. Sehingga pagi dibuka Rp 13.400 karena semalam ikutin apa yang terjadi di Meksiko, Brazil, dan lain-lain," kata Mirza di gedung BI, Jakarta, Jumat (11/11).
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana mata uang menentukan nilai? Setiap mata uang memiliki nilai nominal yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang mengeluarkannya.
-
Dimana mata uang terkuat kedua di dunia? Bahrain telah muncul sebagai pusat keuangan dan bisnis yang memegang peranan kunci di kawasan Timur Tengah, menjadikannya sebagai mata uang terkuat kedua di dunia.
Dia menegaskan, fundamental ekonomi Indonesia tidak sama seperti pasar luar negeri. Hal ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen, lebih tinggi dari Singapura, Thailand, dan negara-negara ASEAN lainnya.
Sementara itu, surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) juga mengalami peningkatan dari USD 2,2 miliar menjadi USD 5,7 miliar di triwulan III-2016. Bahkan, pemerintah tengah menjaga defisit anggaran di bawah 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Defisit anggaran yang dijaga di bawah 2,7 persen dari PDB ini jadi suatu angka yang sangat sehat. Jadi dari sisi fundamental Indonesia itu dalam kondisi yang baik," imbuhnya.
Seperti diketahui, nilai tukar Rupiah dibuka merosot tajam pada perdagangan hari ini. Rupiah dibuka anjlok ke level Rp 13.394 per USD dari level Rp 13.138 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (11/11), sepanjang perdagangan Rupiah mengalami tekanan yang cukup berat. Bahkan, pelemahan Rupiah sepanjang perdagangan sempat menyentuh 575 poin ke level Rp 13.712 per USD. Pada penutupan kemarin, Kamis (10/11), Rupiah ditutup di level Rp 13.138 per USD.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca Selengkapnya