BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen Naik di Tengah Pandemi yang Tak Kunjung Usai
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta mencatat adanya perbaikan Indeks keyakinan konsumen, meski pandemi Covid-19 belum memperlihatkan tanda-tanda berakhir di Indonesia.
"Dari hasil survei kami dari sisi konsumen, ada kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) di triwulan III tahun ini jika dibandingkan dengan triwulan II tahun yang sama," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Layanan Administrasi BI Kantor Perwakilan Surakarta Gunawan Purbowo dikutip dari Antara Solo, Kamis (3/9).
Pihaknya mencatat untuk IKK triwulan III sampai dengan bulan Agustus di level 87,7 atau membaik jika dibandingkan dengan triwulan II sebesar 78,8. Dia mengatakan ada kenaikan hampir 10 poin untuk sektor tersebut.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
Sedangkan dari sisi aktivitas usaha, juga ada kenaikan menjadi 7,08 persen di triwulan III setelah sebelumnya, tepatnya pada triwulan II mengalami kontraksi 20,98 persen.
"Kondisi ini didorong oleh penguatan indeks kondisi ekonomi dari 46,6 menjadi 50,7," katanya.
Kemudian, sisi indeks ekspektasi konsumen pada periode yang sama juga mengalami kenaikan dari 110,9 menjadi 124.
Sementara itu, dia mengatakan perbaikan tersebut juga didorong oleh adanya stimulus dari pemerintah berupa bantuan sosial produktif untuk UMKM dan subsidi upah kepada pegawai yang saat ini sudah mulai disalurkan.
"Stimulus mulai berdampak, meskipun belum sebaik kondisi sebelumnya (sebelum terjadi pandemi Covid-19), tetapi paling tidak lebih baik jika dibandingkan awal COVID-19," katanya.
Minta Jaga Kondisi
Terkait hal itu, pihaknya berharap agar seluruh pihak menjaga kondisi tersebut agar terus terjaga sehingga berdampak positif bagi pergerakan ekonomi makro. Dia mengatakan salah satu yang harus diperhatikan adalah tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.
"Karena kalau ini tidak diperhatikan maka berpotensi akan ada pembatasan aktivitas lagi jika penyebarannya makin masif. Tentu kondisi ini akan berdampak negatif bagi perekonomian," katanya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal pergeseran kelas menengah, menurutnya pergeseran kelas itu tidak hanya terjadi pada satu kelompok.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaProyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaDari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya