Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI catat uang beredar April 2018 capai Rp 5.408 T, tumbuh 7,4 persen

BI catat uang beredar April 2018 capai Rp 5.408 T, tumbuh 7,4 persen Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh relatif stabil pada April 2018. Posisi M2 tercatat Rp 5.408,6 triliun pada April 2018 atau tumbuh 7,4 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan Maret 2018 yang tumbuh 7,5 persen (yoy).

Pertumbuhan M2 yang lebih lambat dipengaruhi oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh 10,2 persen (yoy), menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 11,9 persen (yoy). "Sementara itu, uang kuasi tercatat tumbuh meningkat dari 6,2 persen (yoy) menjadi 6,6 persen (yoy) sehingga menopang pertumbuhan uang beredar," tulis BI dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (31/5).

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 didorong oleh ekspansi keuangan pemerintah serta akselerasi pertumbuhan kredit. Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tercatat tumbuh 8,6 persen (yoy) pada April 2018, meningkat dibandingkan dengan bulan Maret 2018 yang tumbuh 5,9 persen (yoy).

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan tercatat Rp 4.807,5 triliun atau tumbuh 8,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,5 persen (yoy). Namun, pertumbuhan M2 tertahan oleh perlambatan aktiva luar negeri bersih yang tumbuh 6,4 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 9,3 persen (yoy).

Suku bunga kredit dan simpanan berjangka kembali turun sejalan dengan masih berlanjutnya transmisi penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia. Pada April 2018, rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat 11,10 persen atau turun 8 basis poin dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan pada April 2018 masing-masing tercatat 5,64 persen, 5,83 persen, 6,16 persen, dan 6,37 persen, turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 5,65 persen, 5,88 persen, 6,29 persen, dan 6,46 persen.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun

Perkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Uang Beredar di Bulan Juni 2024 Tembus Rp9.026 triliun
Uang Beredar di Bulan Juni 2024 Tembus Rp9.026 triliun

Peredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998

Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.

Baca Selengkapnya
Tren Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Lebih Baik Dibanding Won Korea dan Yen Jepang
Tren Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Lebih Baik Dibanding Won Korea dan Yen Jepang

Sri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kian Membaik, Total Tabungan Crazy Rich Indonesia Tembus Rp4.245 Triliun
Ekonomi Kian Membaik, Total Tabungan Crazy Rich Indonesia Tembus Rp4.245 Triliun

Saldo tabungan orang super kaya tersebut naik 6,79 persen (yoy) per Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023
OJK: Kondisi Perbankan Indonesia Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp6.656 Triliun Hingga Juni 2023

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia:Uang Beredar Oktober 2024 Tembus Rp9.078 Triliun
Data Bank Indonesia:Uang Beredar Oktober 2024 Tembus Rp9.078 Triliun

Uang kartal yang beredar di masyarakat pada Oktober 2024 sebesar Rp970,1 triliun, atau tumbuh 12,4 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Data LPS: Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Makin Banyak di April 2024
Data LPS: Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Makin Banyak di April 2024

Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Meningkat Hampir 10 Persen di April 2024

Baca Selengkapnya
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah

Pada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.

Baca Selengkapnya
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS
OJK: Industri Perbankan Indonesia Tetap Solid di Tengah Tingginya Suku Bunga AS

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.

Baca Selengkapnya