BI catat utang asing Indonesia pada Februari Rp 3.832 triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang asing (utang luar negeri/ULN) Indonesia pada Februari 2015 sebesar USD 298,9 miliar atau setara Rp 3.832 triliun. Angka ini menurun tipis dari posisi Januari 2015 yang sebesar USD 299,4 miliar atau setara Rp 3.838,4 triliun.
Dari sisi pertumbuhan, utang asing Indonesia per Februari, melambat. BI melihat pertumbuhan utang Februari tumbuh 9,4 persen secara year on year (YOY). Angka ini di bawah pertumbuhan pada Januari yakni sebesar 10,5 persen YOY.
Bank sentral juga mendetail bahwa total utang Indonesia tersebut, porsi paling besar masih dipegang oleh sektor swasta. Pada Februari, utang publik memegang porsi 45,1 persen atau sebesar USD 134,8 miliar dengan pertumbuhan 4,4 persen YOY. Sementara, utang swasta mencapai USD 164,1 miliar dengan pertumbuhan 13,8 persen YOY.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kapan cadangan devisa RI mencapai Rp2.288 triliun? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara Rp2.288 triliun dengan asumsi kurs Rp16.321 per dolar AS.
-
Dimana mata uang terendah berada? Ini daftar 10 negara dengan nilai mata uang terendah di dunia.
-
Mata uang apa yang terendah di dunia? Rial Iran menduduki puncak daftar mata uang teremdah di dunia.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Perlambatan pertumbuhan utang publik pada Februari, didorong oleh menurunnya porsi pinjaman luar negeri pemerintah," ujar BI dikutip dari laman situsnya, Sabtu (18/4).
BI melanjutkan utang asing Indonesia ini masih didominasi oleh berjangka waktu panjang, sekitar 85,3 persen dari total. ULN berjangka panjang pada Februari 2015 tumbuh 9,8 persen (YOY), lebih rendah dari pertumbuhan Januari 2015 yang tercatat sebesar 10,9 persen (YOY). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 7,2 persen (YOY), juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,1 persen (YOY).
Pada akhir Februari 2015, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD 131,3 miliar atau 97,5 persen dari total ULN sektor publik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat sebesar USD 123,7 miliar atau 75,4 persen dari total ULN swasta. Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek mencapai USD 43,8 miliar atau 14,7 persen dari total ULN.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,4 persen (yoy)
Baca SelengkapnyaPII Indonesia mencatat kewajiban neto USD247,3 miliar, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I-2024 sebesar USD253,9 miliar.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca Selengkapnya