BI dan ESDM sepakat perpanjang pertukaran data
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperpanjang nota kesepahaman dengan Bank Indonesia (BI), terkait keterbukaan informasi. Permasalahan ini dirasa penting lantaran dianggap berperan sekaligus berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.
Sekretaris ESDM Teguh Pamudji menuturkan, kerja sama ini juga untuk mengetahui indikator fiskal, moneter dan sektor riil. Terlebih ini juga berpengaruh kepada inflasi.
"Selama kurang lebih empat tahun Kementerian ESDM memiliki nota kesepahaman pertukaran informasi. Kami dapat data sektor moneter dari BI yang dijadikan referensi dalam mengambil keputusan," kata Teguh di Jakarta, Senin (3/8).
-
Kenapa data penting untuk bisnis? Data dan informasi dapat membantu perusahaan untuk memutuskan informasi penting, seperti merencanakan anggaran atau membuat strategi pemasaran.
-
Kenapa Emtek dan BPD Bali mau kerjasama? 'Kami melihat pungutan ini adalah hal yang penting untuk mendukung pelestarian alam dan budaya Bali,' kata Steve Christian, CEO Kapanlagi Youniverse , dalam pertemuan dengan BPD Bali, Jumat (21/6).
-
Apa itu BI Checking? BI Checking adalah proses pengecekan riwayat Informasi Debitur Individual (IDI yang di dalamnya tercatat lancar atau macetnya pembayaran kredit debitur.
-
Apa tujuan BSI dalam kerja sama ini? Tujuannya, agar sistem ekonomi syariah semakin mendorong kemajuan ekonomi umat, terutama dalam konteks ZISWAF.
-
Kenapa BI Checking dilakukan? BI Checking adalah pengecekan Informasi Debitur Individual (IDI) Historis, yang memuat laporan lancar atau macetnya pembayaran kredit.
-
Kenapa BRI dan BEI berkolaborasi? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Teguh menegaskan, data ESDM juga dibutuhkan bank sentral. Terutama untuk penentuan suku bunga acuan atau BI Rate. Karena itu komunikasi intensif kedua pihak harus terus dibangun.
"Data ESDM produksi komoditas energi dan mineral. Aktivitas ekspor dan impor dan kebijakan BBM dan tarif dasar listrik. Nantinya yang berpengaruh terhadap penentuan suku bunga BI Rate yang jadi acuan perbankan juga," tegasnya.
âªDeputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, data sektor energi dibutuhkan untuk menetapkan arah kebijakan bank sentral.
"Selama ini jadi informasi penting bagi BI merumuskan kebijakan moneter makro dan sistem pembayaran untuk jaga inflasi dan kurs," terangnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih ada tantangan dalam pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan dan Ditjen Dukcapil Kemendagri melanjutkan kerja sama.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia emas tidak hanya bersumber dari data BPS.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi BKPM telah menjalin kerjasama yang baik dengan Bank Indonesia dalam bentuk kegiatan promosi bersama di dalam maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaKesepakatan tersebut ditandai dengan MoU yang ditandatangani Kepala Bappenas RI dan Menteri Pembangunan Inggris.
Baca SelengkapnyaMemperkaya data menjadi tujuan utama dari kerja sama ini.
Baca SelengkapnyaSubstansi kerja sama Indonesia-Inggris ini dilakukan lewat tukar teknologi di bidang kritikal mineral dan juga energi baru terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaPerjanjian ini merupakan perpanjangan pertama dari MoU empat tahun lalu
Baca SelengkapnyaRakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca SelengkapnyaDalam rapat tersebut, DPR merasa tidak ada kekompakkan antara Menkominfo dan BSSN.
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di bidang pengawasan. Salah satunya dengan Bea Cukai Australia atau Australian Border Force
Baca SelengkapnyaPertamina dan Polri diharapkan dapat terus bersinergi dalam hal publikasi dan edukasi.
Baca Selengkapnya