BI dan pemerintah siapkan enam strategi jaga inflasi 2017 rendah
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah menggelar High Level Meeting Koordinasi Pengendalian Inflasi oleh Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) dan Kelompok Kerja Nasional (Pojaknas) Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengingatkan pengendalian inflasi di tahun ini semakin besar tantangannya baik dari faktor eksternal maupun domestik. Dari faktor eksternal ialah adanya mulai membaiknya harga komoditas global. Sementara, dari dalam negeri, adanya penyesuaian subsidi listrik pengguna 900 VA dan harga bahan bakar minyak (BBM).
"BI menyepakati enam langkah untuk menjaga inflasi 2017 agar berada di kisaran 4 plus minus 1 persen," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1).
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
Enam langkah yang disiapkan bank sentral dan pemerintah agar inflasi tetap rendah diantaranya penguatan infrastruktur logistik di daerah khususnya untuk penyimpanan pangan dan komoditas. Membangun data lalu lintas barang khususnya komoditas pangan. Penggunaan instrumen insentif fiskal. Mendorong pola konsumsi masyarakat khususnya cabe dan bawang. Penguatan kerja sama antar daerah dan mempercepat infrastruktur konektifitas.
Dia menambahkan rapat koordinasi tersebut juga membahas tentang evaluasi inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) 2016 yang terkandali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi.
"Kami menyampaikan hasil pertemuan yang bisa kita sampaikan adalah inflasi IHK 2016 terkendali dan berada di sasaran inflasi yaitu 4 plus minus 1 persen. Ini tidak lepas dari koordinasi baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Agus.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu melanjutkan kebijakan konsolidasi fiskal dengan menjaga defisit.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca SelengkapnyaInflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaPada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk untuk menjaga stabilitas.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca Selengkapnya