Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI Diproyeksi Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan

BI Diproyeksi Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini. Hal ini seiring dengan tingkat inflasi yang rendah dan adanya kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut tercermin dari real interest rate Indonesia yang tinggi dan yield spread antara obligasi Pemerintah Indonesia dengan US treasury yang masih lebar," kata Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan, di Jakarta, Selasa (20/8).

Katarina melanjutkan, penurunan suku bunga BI dapat tercapai dengan dukungan stabilitas neraca pembayaran (balance of payment/BoP). Sedangkan BoP dan perbaikan defisit neraca transaksi dapat dicapai dengan meningkatnya PMA atau penanaman modal asing.

Orang lain juga bertanya?

"Dibandingkan negara ASEAN lainnya, penetrasi PMA terhadap PDB Indonesia merupakan yang terendah yaitu sekitar 1,9 persen. Stabilitas politik dan reformasi kebijakan yang terjadi pasca putusan MK mengenai pilpres diharapkan dapat mendorong masuknya PMA," ujarnya.

Selain itu, dia juga memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed juga akan melonggarkan kebijakannya, akibat adanya ketidakpastian di pasar global terkait konflik dagang, geopolitik, hingga kebijakan suku bunga menekan sentimen bisnis dan tingkat inflasi global.

"Inflasi yang rendah dan terus berada di bawah target membuat The Fed mengubah postur kebijakannya menjadi lebih akomodatif. Kondisi ini menciptakan lower rate for longer (tingkat suku bunga di level rendah secara berkepenjangan)," tuturnya.

Oleh sebab itu, pemotongan suku bunga The Fed akan membawa mayoritas bank sentral di dunia untuk ikut melanjutkan pelonggaran moneter. "Pelonggaran moneter global akan memberikan dukungan bagi perekonomian global dan Indonesia di paruh kedua 2019, terutama jika tensi dagang AS-China ada perbaikan," ujarnya.

"Selain itu, penurunan Fed Rate akan menopang pasar saham global terutama negara berkembang karena secara historis, 245 hari setelah penurunan suku bunga 1989, 1995, 1998, 2001 dan 2007 pasar saham Asia menunjukan kinerja yang lebih tinggi secara rata-rata dibandingkan pasar AS (S&P 500), yaitu 19,9 persen dibanding 6,7 persen," tandasnya.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
BI Tahan Suku Bunga di Level 6,00 Persen
BI Tahan Suku Bunga di Level 6,00 Persen

Diharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.

Baca Selengkapnya
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga

Saat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah

Pada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.

Baca Selengkapnya
Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun
Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun

Proyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024

proyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya