BI dorong bank asing ikut transaksi Repo

Merdeka.com - Bank Indonesia mendorong Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) untuk melakukan transaksi repurchase agreement (repo). Keikutsertaan bank asing dalam Global Master Repurchase Agreement (GMRA) diyakini dapat meningkatkan transaksi rupiah dan valuta asing.
"Sehingga akan menambah dinamika pasar uang di Indonesia, apabila mereka turut melakukan transaksi tentunya diawali dengan tanda tangan GMRA Indonesia," kata Kepala Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia Nanang Hendarsah, Jakarta, Kamis (25/8).
Keikutsertaan bank asing ini diharapkan dapat meningkatkan nilai transaksi perbankan yang saat ini mencapai Rp 1,5 triliun-Rp 3 triliun per hari. Selain itu, diharapkan juga terjadi peralihan dari Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang tak aman ke pasar uang berbasis agunan, yaitu Repo.
"Selain mendukung kebijakan BI yang menetapkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebagai suku bunga kebijakan yang baru," katanya.
Dia menambahkan, berkembangnya pasar repo juga akan memperkuat stabilitas sistem keuangan. Berdasarkan pengalaman, pasar repo masih bisa eksis pada saat krisis keuangan global.
"Dengan berbagai usaha yang telah dilakukan, diharapkan pasar keuangan Indonesia akan semakin dalam, dan lebih siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean," ungkapnya
Dari sepuluh bank asing, baru enam yang meneken GMRA. Yakni Standard Chartered Bank, Bank DBS, Mitsui Bank of Tokyo, JP Morgan, HSBC, dan Bank ANZ.
Empat yang belum adalah Bank China Limited, Bank Of America NA, The Royal Bank Of Scotland NV, Bank Bangkok Dlc, dan HSBC. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya