Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Eksportir di daerah sulit dilacak

BI: Eksportir di daerah sulit dilacak Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia menyatakan aturan devisa hasil ekspor (DHE) belum mampu menggaet pengusaha ekspor di pedalaman. Pengusaha ekspor lokal di daerah sulit untuk dijangkau karena keterbatasan data.

Direktur Humas BI, Difi A Johansyah, mengatakan aturan ini telah berhasil merangkul 90 persen pengusaha ekspor untuk menaruh valasnya di dalam negeri. Namun diakui 10 persen sisanya sulit dimaksimalkan karena pengusaha ini adalah pengusaha lokal di daerah pedalaman.

"Ternyata memang banyak eksportir yang tidak jelas, yang tidak jelas itu alamatnya susah dilacak. Survei kita ada yang di Gunung Remuk, Banyuwangi dan lain sebagainya," ujarnya saat ditemui di acara HSBC Economic Outlook 2013 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (6/12).

Orang lain juga bertanya?

Pengusaha ekspor lokal kebanyakan bergerak di bidang retail seperti garmen. Bank sentral berjanji untuk terus menyempurnakan implementasi aturan ini. "Sistem sudah berjalan bagus, sudah bisa men-capture 90 persen DHE,sekarang tinggal kita menyelesaikan yang sisa 10 persen," katanya.

Sebelumnya, BI mencatat 2.600 eksportir belum memarkir uang hasil ekspor di bank devisa dalam negeri. Angkat tersebut di lihat pada priode ekspor Januari sampai April. Bank Sentral telah melayangkan surat pada eksportir yang membandel tersebut.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Hendy Sulistiowaty mengatakan dari ribuan eksportir yang dikirim surat oleh BI hanya sekitar 200 eksportir yang merespon."Kami akan segera ditindaklanjuti. Kita lacak ke banknya," jelasnya.

Data Bank Indonesia jumlah devisa hasil ekspor pada triwulan pertama mencapai USD 7,4 miliar dari total  penerimaan ekspor barang (PEB) sebesar USD 14,6 miliar yang seharusnya masuk di bulan Juni 2012. Beberapa komoditi yang DHE belum masuk secara keseluruhan antara lain CPO, batubara dan minyak dan gas.

Hendy mengatakan setiap tahunnya disinyalir sebesar USD 29 miliar DHE diterima bank di luar negeri atau sekitar USD 2,5 miliar per bulan terutama yang berasal dari ekspor sumber daya alam seperti minyak dan gas, tembaga dan batubara. "Belum masuknya DHE, dugaan kami karena ada perjanjian," katanya. DHE yang sudah masuk saat ini didominasi 70 persen dari barang metal. (mdk/arr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Jastip Jadi Atensi, Asosiasi Pertanyakan Fungsi Pengawasan Ditjen Bea dan Cukai
Bisnis Jastip Jadi Atensi, Asosiasi Pertanyakan Fungsi Pengawasan Ditjen Bea dan Cukai

Ditjen Bea Cukai akan mulai memantau pergerakkan bisnis jastip.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015

Ada selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.

Baca Selengkapnya
Atase Malaysia sampai Datang ke Semarang, Selesaikan Masalah Barang Kiriman Pekerja Migran
Atase Malaysia sampai Datang ke Semarang, Selesaikan Masalah Barang Kiriman Pekerja Migran

Bea Cukai tak ingin barang kiriman pekerja migran Malaysia terhambat dan bermasalah

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Ikan Indonesia Susah Masuk Pasar Uni Eropa
Ternyata, Ini Penyebab Ikan Indonesia Susah Masuk Pasar Uni Eropa

Hal itu disebabkan persyaratan dari Uni Eropa yang sangat ketat terkait pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Banjir Produk Ilegal, Satgas Bakal Selidiki Data Impor Tekstil dari China
Indonesia Banjir Produk Ilegal, Satgas Bakal Selidiki Data Impor Tekstil dari China

Satgas impor ilegal bentukan Kementerian Perdagangan akan menyelidiki data impor tekstil dari China.

Baca Selengkapnya
Mendag Bingung, Sudah Ada Satgas Tapi Barang Impor Ilegal Masih Menjamur
Mendag Bingung, Sudah Ada Satgas Tapi Barang Impor Ilegal Masih Menjamur

Zulkifli Hasan menganggap barang impor ilegal seperti kuman yang selalu muncul.

Baca Selengkapnya
Terungkap Ini Biang Kerok Produk Impor Ilegal Banjir di Tanah Air
Terungkap Ini Biang Kerok Produk Impor Ilegal Banjir di Tanah Air

Banjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Asosiasi Produsen Serat Tuding Bea Cukai Jadi Biang Kerok Indonesia Dibanjiri Produk Impor Ilegal
Asosiasi Produsen Serat Tuding Bea Cukai Jadi Biang Kerok Indonesia Dibanjiri Produk Impor Ilegal

Asosiasi berharap Sri Mulyani lakukan penyelidikan oknum mafia impor ilegal.

Baca Selengkapnya
Sudah Menjamur, Pemerintah Dinilai Terlambat Awasi Bisnis Jastip di Indonesia
Sudah Menjamur, Pemerintah Dinilai Terlambat Awasi Bisnis Jastip di Indonesia

Ditjen Bea Cukai akan mulai memantau pergerakkan bisnis jastip.

Baca Selengkapnya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya

Mendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.

Baca Selengkapnya
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi
Ribuan Balpres dan Barang Elektronik Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Dimusnahkan di Cikarang Bekasi

Seluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Importir Asing Sewa Gudang di Indonesia untuk Pasarkan Produk Ilegal Secara Online
Terungkap, Importir Asing Sewa Gudang di Indonesia untuk Pasarkan Produk Ilegal Secara Online

Namun demikian, dia belum menemukan bagaimana barang-barang impor ilegal ini bisa masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya