Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI enggan komentar soal suap pengadaan ATM pejabat bank BUMN

BI enggan komentar soal suap pengadaan ATM pejabat bank BUMN Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) belum mendapatkan informasi mengenai kasus penyuapan produsen mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) asal Amerika Serikat, Diebold Inc, kepada sejumlah petinggi bank di Indonesia.

"Saya belum well informed soal itu,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah di Gedung Bank Indonesia, Rabu (23/10).

Seperti diberitakan, Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat menyatakan, Diebold melanggar Undang-Undang Anti Korupsi di Luar Negeri yang menyuap bank milik pemerintah China dan Indonesia dengan wisata perjalanan guna memenangkan bisnis.

Orang lain juga bertanya?

Dalam keterangan resmi Departemen Kehakiman AS, seperti dilansir Reuters (22/10), SEC menyatakan Diebold telah setuju untuk membayar lebih dari USD48 juta untuk menyelesaikan tuduhan SEC dan menyelesaikan masalah kriminal paralel.

Lembaga anti korupsi dan monopoli negeri Paman Sam ini memaparkan bahwa anak usaha Diebold di China dan Indonesia menghabiskan sekitar USD1,8 juta untuk perjalanan, hiburan, dan hadiah lainnya yang tidak pantas untuk pejabat senior dari bank, hal ini disinyalir dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Sekitar USD 1,6 juta dihabiskan untuk menyuap pejabat bank milik pemerintah di sana guna melancarkan proyek di China.

Sedangkan untuk menyuap pejabat bank pelat merah di Indonesia dana yang dikeluarkan sebesar USD 147.000. Pejabat bank milik pemerintah di China dan Indonesia diberikan perjalanan gratis ke tujuan wisata populer di AS dan Eropa, dan pengeluaran Diebold itu dicatat dalam pembukuan dan catatan perusahaan sebagai biaya pelatihan yang sah.

SEC juga menyatakan usaha Diebold di China menyediakan hadiah uang tunai bagi puluhan pejabat bank dengan besaran sekitar USD 100 hingga USD 600. SEC juga menuduh Diebold telah memalsukan buku keuangan untuk menyembunyikan suap sekitar USD 1,2 juta kepada karyawan bank swasta di Rusia.

"Suap adalah suap, apakah itu dalam bentuk setumpuk uang tunai atau perjalanan semua biaya yang dibayar ke Eropa. Perusahaan-perusahaan publik harus bertanggung jawab ketika mereka melanggar hukum untuk mempengaruhi pejabat pemerintah dengan pembayaran yang tidak tepat atau hadiah," ucap Associate Direktur Division of Enforcement SEC Scott W. Friestad.

Menurut tuntutan SEC yang diajukan di Pengadilan Federal di Washington DC, pelanggaran yang dilakukan Diebold terjadi pada periode 2005-2010. Tujuan wisata perjalanan yang diberikan kepada pejabat bank tersebut antara lain Grand Canyon, Napa Valley, Disneyland, Universal Studios, Las Vegas, New York City, Chicago, Washington DC, dan Hawaii. Selain itu, para pejabat bank tersebut juga diberikan liburan ke Eropa. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Waspada Penipuan Lewat Surat Teguran Palsu Atasnamakan BI, Begini Modusnya
CEK FAKTA: Waspada Penipuan Lewat Surat Teguran Palsu Atasnamakan BI, Begini Modusnya

Salah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngaku Tak Tahu Sosok T Bos Judi Online, Ini Respons Kepala BP2MI
Jokowi Ngaku Tak Tahu Sosok T Bos Judi Online, Ini Respons Kepala BP2MI

Benny sebelumnya mengaku sudah mengungkap sosok T saat agenda rapat terbatas (ratas) yang kala itu dihadiri Presiden Jokowi dan Kapolri.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPK Tegas Tepis Isu Liar Anies Baswedan Jadi Tersangka Kasus Formula E
VIDEO: KPK Tegas Tepis Isu Liar Anies Baswedan Jadi Tersangka Kasus Formula E

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepis isu dugaan korupsi Formula E yang menyeret nama mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Reaksi Menteri LHK Ditanya Isu Reshuffle Hingga  Keberadaan Mentan Syahrul: Enggak Tahu Aku
Reaksi Menteri LHK Ditanya Isu Reshuffle Hingga Keberadaan Mentan Syahrul: Enggak Tahu Aku

Isu reshuffle kabinet yang kembali berembus. Kabar itu makin santer setelah Presiden Jokowi bertemu dengan SBY pada Senin (2/10) malam kemarin.

Baca Selengkapnya
Benny Rhamdani Tarik Pernyataan, Ngaku Sosok T Pengelola Judi Online Didapat dari Pekerja Migran Sudah Meninggal
Benny Rhamdani Tarik Pernyataan, Ngaku Sosok T Pengelola Judi Online Didapat dari Pekerja Migran Sudah Meninggal

Sosok T disebutkan Benny sebagai pengendali judi online tidak terbukti saat memeriksa kepada Benny pada Senin (5 /8).

Baca Selengkapnya
Wali Kota Jakut Tolak Komentar soal PPSU Dipasak Utang pinjol, Begini Alasannya
Wali Kota Jakut Tolak Komentar soal PPSU Dipasak Utang pinjol, Begini Alasannya

Oleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Blak-blakan Usai Kepala BP2MI Laporkan Sosok T Bos Judi Online
VIDEO: Polisi Blak-blakan Usai Kepala BP2MI Laporkan Sosok T Bos Judi Online

Bareskrim Polri telah melakukan klarifikasi terhadap Kepala BP2MI Benny Rhamdani terkait sosok bandar judol berinsial T.

Baca Selengkapnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya

BTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.

Baca Selengkapnya