BI: Inflasi Maret terendah dalam 6 tahun terakhir
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Maret 2014 berada dalam tren menurun sehingga semakin mendukung prospek capaian sasaran inflasi 2014 yakni 4,5 persen minus 1 persen.
Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi Maret 2014 tercatat 0,08 persen (mtm) atau 7,32 persen (yoy). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan angka inflasi Maret menurun dibanding Februari 2014 yang tercatat sebesar 0,26 persen (mtm) atau 7,75 persen (yoy).
"Inflasi Maret 2014 juga tercatat lebih rendah dari rata-rata inflasi dalam enam tahun terakhir," ujarnya saat konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Selasa (8/4).
-
Apa yang ditekankan Mendagri terkait inflasi? 'Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,' ungkap Mendagri.
-
Kenapa risk awareness penting bagi bankir? Menurut Sunarso, risk awareness perlu ditingkatkan mengingat situasi perbankan yang begitu dinamis. āMaka menjadi penting [peningkatan risk awareness yang baik], untuk menjaga sustainability industri keuangan khususnya perbankan,ā ujarnya di sela-sela acara sharing āVisionary Leadership During Uncertaintyā yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
Dia menambahkan, penurunan tekanan inflasi disebabkan inflasi inti yang rendah seiring apresiasi nilai tukar, moderasi permintaan domestik, dan ekspektasi inflasi inti yang masih terjaga.
Harga bahan pangan juga mengalami deflasi akibat pasokan beberapa komoditas bahan makanan yang meningkat seiring datangnya musim panen.
Ke depan, bank sentral akan tetap mencermati sejumlah risiko yang berpotensi mengganggu pencapaian sasaran inflasi. Semisal penyesuaian administered prices dan potensi peningkatan harga pangan akibat musim kemarau di beberapa daerah. Termasuk adanya indikasi kemungkinan terjadi El Nino dengan intensitas rendah di bulan Agustus 2014.
"Kami akan terus memperkuat bauran kebijakan dan berkoordinasi dengan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah sehingga tetap dapat mengendalikan inflasi sesuai sasarannya," jelas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca SelengkapnyaPada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaranĀ 2,5Ā±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.
Baca Selengkapnya