BI ingatkan masyarakat waspada peredaran uang palsu jelang Pilkada
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan munculnya uang palsu menjelang Pilkada 2018 di sejumlah daerah di Indonesia. Sebab, pada momen Pilkada biasanya digunakan oleh para oknum-oknum untuk menyebarkan uang palsu.
"Sejauh ini kita terus lakukan sosialisasi kepada setiap masyarakat tentang 3D agar masyarakat bisa mengetahui ciri-ciri uang palsu yang bisa saja muncul jelang dan saat Pilkada nanti," kata Suhaedi seperti dikutip Antara, Selasa (21/11).
Dia menyarankan agar masyarakat terlebih dahulu melakukan pengecekan dengan 3D sebelum menerima uang, yakni dilihat diraba diterawang. Sehingga masyarakat bisa mengetahui uang yang diterimanya palsu atau asli.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Mengapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Kenapa DPR RI ingatkan soal uang palsu? 'Untuk itu, kita harus mewaspadai hal tersebut. Apalagi motifnya semakin canggih. Ada uang yang dimutilasi, ada juga uang yang dicat ulang sehingga menyerupai pecahan uang tertentu. Khususnya pada pecahan uang rupiah baru yang sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan dengan baik,' ucap Puteri.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran uang palsu di tengah masyarakat, Bank Indonesia bekerja sama dengan pihak kepolisian, tidak hanya di ibukota negara tetapi juga di setiap daerah di Indonesia.
"Saat ini bersama-sama dengan aparat kepolisian kita meningkatkan sosialisasi. Bank Indonesia dengan Bareskrim sudah merancang program untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan aparat penegak hukum lainnya sehingga penanganan uang palsu akan lebih efektif bukan hanya kepada pengedar tetapi akan sampai dengan pemodalnya," imbuhnya.
Suhaedi menambahkan pihak BI sendiri mengapresiasi kerja dari Bareskrim Polri yang dengan sigap membongkar sindikat pengedaran uang palsu sebanyak 373 lembar yang terjadi pada Oktober lalu.
Tercatat hingga September 2017 penemuan uang palsu di masyarakat menurun dari tahun sebelumnya. Dari 200 ribu lembar uang yang beredar, hanya ada satu lembar uang palsu yang beredar.
"Kita berharap tren penurunan ini akan terus berlanjut seterusnya," pungkas Suhaedi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI Jakarta mengingatkan warga yang kedapatan terlibat politik uang baik menerima maupun memberi bisa dikenakan sanksi pidana
Baca SelengkapnyaPolisi mendatangi pasar untuk memantau harga pangan dan mencegah peredaran uang palsu
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaBRI baru saja merilis campaign edukasi digital berjudul “Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak” dengan menggandeng Vidi Aldiano.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaNasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus penipuan
Baca SelengkapnyaPelaksanaan pilkades berada di bawah ancaman serangan fajar.
Baca SelengkapnyaUang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca SelengkapnyaUang asli dan uang palsu dapat dibedakan dengan 3 D.
Baca Selengkapnya