Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Jumlah uang yang beredar saat ini Rp 403 triliun

BI: Jumlah uang yang beredar saat ini Rp 403 triliun uang kecil. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bank Indonesia menyebutkan, jumlah uang yang beredar di dalam negeri selalu meningkat setiap tahun. Data BI menunjukkan, jumlah uang yang diedarkan (UYD) hingga Mei 2013 telah mencapai Rp 403 triliun.

"Sekarang itu Rp 403 triliun, sekitar Rp 400 triliun sampai posisi Mei 2013. Kalau meningkatnya terus 15-16 persen, tiap tahun naiknya sekitar 15-16 persenan," ujar Deputi Gubernur BI Ronald Waas di Gedung Bank Indonesia, Rabu (5/6).

Ronald mengatakan, jumlah tersebut belum meliputi uang yang beredar di daerah-daerah terpencil dan perbatasan yang sulit terjangkau. "Kalau kita jangkau daerah terpencil, mestinya akan naik lagi. Kasihan saudara-saudara kita yang ada di pulau terluar, uangnya kadang-kadang uang yang sudah ditarik karena tidak pernah dapat pasokan," imbuh Ronald.

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, untuk jumlah uang yang ditarik dan dimusnahkan oleh BI, lanjut Ronald, telah mencapai rasio 30 persen dari total bilyet (lembar cetakan uang yang belum dipotong) yang beredar.

"Data pemusnahan uang itu sekarang 30 persen dari uang yang diedarkan. Itu bilyetnya. 332 juta bilyet. Total (bilyet uang) yang beredar kira-kira hitung kasarnya kali aja 3,1 miliar bilyet," terang Ronald.

Dari total uang yang dimusnahkan, Ronald mengatakan, paling banyak adalah dari pecahan di bawah Rp 20.000 yang sering digunakan oleh masyarakat untuk bertransaksi.

"Paling besar itu di angka Rp 2.000, yang dimusnahkan. "Jadi masyarakat kita itu uang paling cepat lusuh itu uang pecahan kecil, di bawah Rp 20.000-an, itu yang digunakan di pasar tradisional. Kalau yang Rp 100.000, Rp 50.000 relatif lebih baik," tutup Ronald.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebutuhan Uang Tunai saat Nataru di Bali Diprediksi Capai Rp2,7 Triliun
Kebutuhan Uang Tunai saat Nataru di Bali Diprediksi Capai Rp2,7 Triliun

Jumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun

Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jaksa Agung Kaget Kerugian Negara di Kasus Timah Fantastis Capai Rp300 Triliun
VIDEO: Jaksa Agung Kaget Kerugian Negara di Kasus Timah Fantastis Capai Rp300 Triliun

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyampaikan hasil audit, dari Rp271 triliun menjadi Rp300,003 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun

Perkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya