BI khawatir surplus neraca perdagangan kuartal I hanya sementara
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mewaspadai kinerja ekonomi pada kuartal II dan III mendatang. Sebab, berdasarkan siklus musiman, pada periode tersebut kinerja impor biasanya akan membengkak.
Ini menanggapi data kinerja neraca perdagangan Maret 2014 yang tercatat surplus sebesar USD 673,2 juta. "Neraca perdagangan pada Februari dan Maret surplus. Namun, yang harus kita waspadai adalah kuartal II dan III karena aktivitas ekonomi di kuartal I sustain-nya itu biasanya lebih rendah dari kuartal II dan III," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Gedung BI, Jakarta.
Menurutnya, apabila tidak ada peningkatan ekpor yang signifikan, maka kondisi itu akan berpotensi membuat defisit neraca perdagangan yang tinggi. "Pada kuartal I biasanya aktivitas ekonomi baru dimulai pada bulan Januari atau Februari, sehingga baru berjalan optimal pada bulan Maret. Pada bulan April, aktivitas ekonomi akan cenderung melaju dan impor pun mulai besar," jelas dia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pada Maret 2014 mengalami surplus sebesar USD 673,2 juta. Ini disebabkan ekspor Indonesia yang mencapai USD 15,21 miliar sementara impor sebesar USD 14,54 miliar.
Secara kumulatif Januari-Maret 2014, neraca perdagangan mencetak surplus sebesar USD 1,072 miliar, yang didapat dari ekspor sebesar USD 44,32 miliar, sementara impornya sebesar USD 43,25 miliar.
Namun, untuk neraca perdagangan migas masih mengalami defisit USD 1,363 miliar. Ini disebabkan perdagangan minyak mentah mengalami defisit sebesar USD 547 juta, perdagangan hasil minyak juga mengalami defisit sebesar USD 2,035 miliar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaIndonesia baru saja mencatat surplus neraca dagang selama empat tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca Selengkapnya