Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Lakukan rush money, masyarakat sendiri yang rugi

BI: Lakukan rush money, masyarakat sendiri yang rugi

Merdeka.com - Kabar akan terjadinya rush money atau penarikan uang secara bersama-sama dalam satu waktu, diyakini tak akan terjadi, termasuk di Kota Solo dan sekitarnya. Apalagi kondisi perekonomian di wilayah Kota Bengawan dan sekitarnya saat ini lebih bagus.

Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto, kepada wartawan di Kantornya, Kamis (24/11). Menurut dia, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menarik uang besar-besaran dari bank.

"Kalau ada yang melakukan rush money, masyarakat sendiri yang akan dirugikan. Kondisi perekonomian di wilayah Kota Solo dan sekitarnya saat ini lebih bagus " ujar Bandoe.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Bandoe, rush money terjadi jika kondisi perekonomian buruk serta adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Saat ini, sambung dia, kondisi perekonomian di Indonesia masih terus tumbuh.

Bandoe menjelaskan, di Kota Solo, kredit tumbuh 10,14 persen atau lebih baik jika dibandingkan secara nasional yang hanya 6 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 13,74 persen. Sementara untuk NPL sebesar 1,71 persen atau di bawah nasional yang mencapai 2 persen.

"Isu rush money tidak mempengaruhi aktivitas perbankan di wilayah Kota Solo dan sekitarnya. Dari data outflow atau penarikan uang dari bank oleh masyarakat pada bulan November masih dalam tahap wajar yakni mencapai Rp 322 miliar. Sedangkan inflow bulan November sebesar Rp 572 miliar," jelasnya.

Terkait strategi untuk stabilitas keuangan, Bandoe mengatakan Bank Indonesia akan terus mendorong inklusi keuangan. Sehingga bisa menyentuh masyarakat yang selama ini belum tersentuh pembiayaan perbankan. Masyarakat yang sudah tersentuh perbankan juga akan didorong penggunaan non tunai.

Dia menambahkan, sistem penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga perlu diperbaiki. Sehingga usaha start up atau pengusaha baru yang produktif bisa dibiayai. Pada 2017, BI akan fokus pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia
Waspada, Penurunan Daya Beli Berpotensi Tambah Jumlah Pengangguran di Indonesia

Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia:Uang Beredar Oktober 2024 Tembus Rp9.078 Triliun
Data Bank Indonesia:Uang Beredar Oktober 2024 Tembus Rp9.078 Triliun

Uang kartal yang beredar di masyarakat pada Oktober 2024 sebesar Rp970,1 triliun, atau tumbuh 12,4 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya

Menaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya