BI Luncurkan QRIS Antarnegara, Bisa Dipakai di 4 Negara Ini
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) meluncurkan QRIS Antarnegara yang dapat dipakai di 4 negara Asean, yaitu Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Per hari ini pemanfaatan QR code Indonesia bahkan sudah dapat dinikmati di Thailand.
"QR Indonesia dengan QR Thailand sudah kami uji cobakan dan mulai hari ini implementasi penuh," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam sambutannya, Senin (29/8).
Di Malaysia, transaksi menggunakan QR code masih pada tahap uji coba. Langkah Ini sudah dilakukan sejak Januari. Sementara di Singapura, masih pada di tahap penyelesaian untuk tanda tangan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Bank Singapura.
-
Dimana saja QRIS dapat digunakan? Lebih jauh lagi, ASPI mengungkap mayoritas merchant yang memakai QRIS berada di Pulau Jawa. Jawa Barat menempati urutan pertama, disusul DKI Jakarta. Kemudian Jawa Timur di posisi ketiga dan dilanjutkan Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.
-
Kapan SIM Indonesia bisa dipakai di negara ASEAN? Mengutip akun Instagram resmi @TMCPoldaMetro, Kamis (20/6), kebijakan ini baru mulai berlaku pada 1 Juni 2025 mendatang.
-
Kenapa SIM Indonesia bisa digunakan di ASEAN? 'Dengan kebijakan ini, warga yang berkendara di negara ASEAN tetap dapat menggunakan SIM Indonesia tanpa keharusan memiliki SIM internasional.' demikian keterangan pada gambar yang diunggah akun tersebut.
-
Siapa yang bisa menggunakan SIM Indonesia di ASEAN? Kabar gembira untuk warga Indonesia pemegang Surat Izin Mengemudi (SIM).
-
Bagaimana cara menggunakan QRIS BRImo di Singapura? Begini caranya: - Login ke aplikasi BRImo- Klik fitur QRIS Scan / pindai QR di merchant Singapura- Konfirmasi transaksi- Masukkan PIN BRImo- Tunggu hingga notifikasi transaksi berhasil
-
Mengapa kerjasama QRIS antara Indonesia dan Korea Selatan penting? BI menjelaskan kerjasama ini akan memungkinkan pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia bertransaksi dengan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi perjalanan dan transaksi para wisatawan serta pelaku bisnis antara kedua negara tanpa perlu melalui proses penukaran uang di tempat penukaran uang atau money changer.
Perry menuturkan, dengan penggunaan QR code sebagai transaksi antar negara, merupakan hasil dari komitmen dan kesepakatan 5 negara Asean; Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura, untuk menyambungkan sistem pembayaran melalui QR code currency.
Diharapkan, adanya terobosan antar negara Asean seperti ini, dapat mendorong perputaran ekonomi pada sektor pariwisata dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Dalam waktu dekat 5 negara kita bisa melakukan digitalisasi sistem pembayaran, cross-border, QR, fast payment dengan pembayaran mata uang lokal yang sekaligus mendukung pariwisata, mendukung UMKM, dan juga mendukung ekonomi keuangan digital secara nasional," ujarnya.
Selain QR Code, BI juga meluncurkan kartu kredit pemerintah (KKP) domestik, sebagai sarana transaksi saat belanja barang atau jasa pemerintah. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, implementasi KKP Domestik untuk belanja pemerintah sebagai bentuk transparansi.
"KKP domestik menjadi penting untuk segera diimplementasikan dalam rangka transparansi serta memberi kemudahan di dalam transaksi belanja barang dan jasa pemerintah," ujar Luhut.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimistis Indonesia akan menjadi standar global baik untuk infrastruktur sistem pembayaran maupun pasar keuangan dalam waktu dekat.
Bank sentral kini terus membangun infrastruktur pasar uang untuk saling terhubung, terintegrasi, dan dapat bertukar informasi dengan sistem pembayaran, terutama di dalam pengembangan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), BI-FAST, serta Electronic Trading Platform (ETP) Multimatching.
"Hal ini sejalan dengan standar global yakni The Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI)," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam acara Peluncuran Laporan Indonesia Economic Prospects June 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (22/6).
Hal itu merupakan salah satu langkah pendalaman pasar keuangan yang dilakukan oleh bank sentral dan menjadi prioritas, serta diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemulihan keberlanjutan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berencana memperluas QRIS antarnegara, seperti Filipina, Jepang dan Hong Kong.
Baca SelengkapnyaSukses di ASEAN, Bank Indonesia ingin QRIS bisa digunakan di dunia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Baca SelengkapnyaTahap awal, digital QR Code bisa mulai digunakan pada September 2023 mendatang antara negara anggota ASEAN.
Baca SelengkapnyaSejarah lahirnya QRIS sebagai sistem pembayaran elektronik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan QRIS secara tahunan tercatat di atas 100 persen dengan ruang besar untuk terus berkembang.
Baca SelengkapnyaPerluasan kerja sama tersebut dilaksanakan antara BI dengan Bank of Korea (BoK).
Baca SelengkapnyaDengan ini, layanan pembayaran QRIS bisa dipakai di Vietnam.
Baca SelengkapnyaLayanan QRIS Tuntas ditargetkan berlaku efektif secepat-cepatnya pada 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023.
Baca SelengkapnyaHarapannya, pemakaian cashless QRIS bisa diterapkan di dua kota suci dan mempermudah digitalisasi keuangan jemaah haji dan umrah.
Baca SelengkapnyaLayanan QRIS Tuntas ditargetkan berlaku efektif secepat-cepatnya pada 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023.
Baca Selengkapnya