BI: Pasar Keuangan Kita Masih Dangkal
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti mengatakan sektor keuangan Indonesia masih dangkal. Sebab, sumbangsih persediaan aset, kredit, utang pemerintah dan utang korporasi Indonesia masih rendah kontribusinya terhadap PDB.
"Sektor keuangan atau pasar keuangan kita masih dangkal. Kalau kita lihat stocks, loan, government bonds dan corporate bonds terhadap PDB cuma 105 persen," kata Destry dalam Kuliah Tamu: Pasar dan Lembaga Keuangan, Jakarta, Jumat (16/10).
Aset keuangan Indonesia ini menjadi terendah dibandingkan dengan peer countries regional di Asia. Dibandingkan dengan Indonesia, aset keuangan Thailand terhadap PDB mencapai 299 persen dan Malaysia sudah mencapai 333 persen.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Hal ini mengindikasikan kapasitas dana domestik menjadi terbatas untuk mendukung pembiayaan jangka panjang. Termasuk dengan pembiayaan infrastruktur. Kondisi ini juga disertai dengan tingginya dependensi pasar keuangan domestik terhadap aliran dana asing.
Untuk itu, Bank Indonesia bersama OJK dan Kementerian Keuangan berusaha menambah investor. Salah satunya menarik investor ritel dengan menawarkan produk-produk yang diminati mereka.
"Beberapa produk kita keluarkan untuk menjaring investor ritel," kata dia.
Dalam 2 tahun terakhir, setidaknya sudah ada 3 juta investor ritel yang masuk ke pasar Indonesia. Namun, jumlah ini masih dianggap kurang lantaran tingkat literasi keuangan di tanah air yang masih rendah.
"Indeks literasi kita tidak berubah. Dalam 6 tahun ini masih 36 persen, even ini perbankan kita sudah 77 persen apalagi pasar modal," tuturnya.
Dia menambahkan, kondisi ini pun harus menjadi peluang yang perlu dikembangkan. Salah satunya Bank Indonesia mengeluarkan cetak biru perkembangan pasar keuangan. "Kita perkuat ini dan kita lakukan penguatan infrastrukturnya dan transformasi digitalnya," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya