Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Pasar Keuangan Kita Masih Dangkal

BI: Pasar Keuangan Kita Masih Dangkal Deputi Gubernur BI Destry Damayanti. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti mengatakan sektor keuangan Indonesia masih dangkal. Sebab, sumbangsih persediaan aset, kredit, utang pemerintah dan utang korporasi Indonesia masih rendah kontribusinya terhadap PDB.

"Sektor keuangan atau pasar keuangan kita masih dangkal. Kalau kita lihat stocks, loan, government bonds dan corporate bonds terhadap PDB cuma 105 persen," kata Destry dalam Kuliah Tamu: Pasar dan Lembaga Keuangan, Jakarta, Jumat (16/10).

Aset keuangan Indonesia ini menjadi terendah dibandingkan dengan peer countries regional di Asia. Dibandingkan dengan Indonesia, aset keuangan Thailand terhadap PDB mencapai 299 persen dan Malaysia sudah mencapai 333 persen.

Orang lain juga bertanya?

Hal ini mengindikasikan kapasitas dana domestik menjadi terbatas untuk mendukung pembiayaan jangka panjang. Termasuk dengan pembiayaan infrastruktur. Kondisi ini juga disertai dengan tingginya dependensi pasar keuangan domestik terhadap aliran dana asing.

Untuk itu, Bank Indonesia bersama OJK dan Kementerian Keuangan berusaha menambah investor. Salah satunya menarik investor ritel dengan menawarkan produk-produk yang diminati mereka.

"Beberapa produk kita keluarkan untuk menjaring investor ritel," kata dia.

Dalam 2 tahun terakhir, setidaknya sudah ada 3 juta investor ritel yang masuk ke pasar Indonesia. Namun, jumlah ini masih dianggap kurang lantaran tingkat literasi keuangan di tanah air yang masih rendah.

"Indeks literasi kita tidak berubah. Dalam 6 tahun ini masih 36 persen, even ini perbankan kita sudah 77 persen apalagi pasar modal," tuturnya.

Dia menambahkan, kondisi ini pun harus menjadi peluang yang perlu dikembangkan. Salah satunya Bank Indonesia mengeluarkan cetak biru perkembangan pasar keuangan. "Kita perkuat ini dan kita lakukan penguatan infrastrukturnya dan transformasi digitalnya," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar

NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif

Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Luhut: Profil Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua di G20, tapi Masyarakat Tak Sadar dan Kritik Sana-Sini
Luhut: Profil Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua di G20, tapi Masyarakat Tak Sadar dan Kritik Sana-Sini

Luhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi
Daya Beli Masyarakat Turun, Mendag Usul Salurkan Bansos hingga Subsidi

Pemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya

Untuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi

Kesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank

Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali

Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya