BI pastikan Indonesia miliki bantalan hadapi gejolak ekonomi
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) sedang menjajaki potensi kerjasama bilateral swap dengan negara lain dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian saat ini. Konsep bilateral swap ini adalah pertukaran cadangan devisa antar negara.
"Yang kita hadapi saat ini sebuah ketidakpastian global yang memang masih akan terlihat. Jumlah cadangan devisa kita jauh lebih dari cukup. Tapi masalah ketidakpastian itu tidak ada yang bisa memprediksi," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jumat (13/9).
Potensi kerjasama ini dimanfaatkan oleh beberapa bank sentral sebagai bantalan dalam menghadapi gejolak ekonomi yang berpotensi menimbulkan krisis. "Ada baiknya dalam suatu ketidakpastian kita mempunyai bantalan, punya second line of defence (pertahanan kedua). Itu yang kita lakukan selama ini adalah seperti itu," jelas Perry.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Mengapa perisai itu penting? Scutum atau perisai Romawi dari koleksi Galeri Seni Universitas Yale menyimpan kisah masa lalu yang unik karena diduga milik seorang prajurit Romawi yang tewas dalam pertempuran di Suriah kuno.
-
Siapa yang mengemukakan tentang pentingnya ketahanan ekonomi? Bagi pakar ekonomi UGM, Akhmad Akbar Susanto, pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Gimana cara orang menghindari musibah di Rebo Wekasan? Dalam pelaksanaannya, setiap daerah memiliki cara atau tradisi yang berbeda-beda.
Namun, Perry belum dapat menyebut negara yang sedang dijajaki bank sentral untuk kerjasama bilateral swap tersebut. "Karena masih negosiasi saya tidak bisa mengatakan sekarang. Nanti kalau sudah selesai (negosiasi) jumlahnya, negaranya, kita akan umumkan. Kita dulu sudah pernah bekerja sama dengan sejumlah bank sentral di negara kawasan," jelas Perry.
Sebelumnya, salah satu hasil lobi dalam Forum G20 pekan lalu, Indonesia menjalin perjanjian pertukaran cadangan devisa dengan tiga negara. Sudah dipastikan, dua negara yang bersedia menjalin kerja sama adalah Jepang dan China yang memperpanjang Bilateral Swap Arrangement (BSA) dengan Bank Indonesia. Satu negara lagi diduga adalah Korea Selatan.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, saat ini saja cadangan devisa siaga dari Jepang dan sumber lain sudah mencapai USD 17,5 miliar. Dia yakin, tambahan perjanjian dengan dua negara berikutnya bakal menambah jumlah dolar Amerika milik pemerintah.
"Mungkin bisa lebih dari USD 30 miliar (sekitar Rp 344,8 triliun). Total semua, termasuk Jepang, mungkin bisa lebih dari itu," ungkap Chatib.
Hanya saja, Chatib enggan mengungkap detail negara dan potensi devisa siaga yang bisa sewaktu-waktu didapatkan oleh Bank Indonesia itu. Dia mengatakan, dalam waktu dekat negara yang bersangkutan bakal mengumumkannya sendiri.
"Angka pastinya nanti sampai negaranya secara resmi mengumumkan, saya enggak mau menyebut nama negaranya," ujar menkeu.
Khusus China, bantuan yang dijanjikan bukan hanya cadangan devisa, melainkan juga pinjaman siaga (standby loan).
Seperti diketahui, BI melakukan perpanjangan BSA dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang sebesar USD 12 miliar. Kebijakan ini berlaku efektif sejak 31 Agustus lalu.
Dengan demikian, BI memiliki bantalan cadangan devisa yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan, dengan meminjam dari Jepang. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya