BI: Pedagang sering tak ada uang koin dan naikkan harga barang
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku menyebut penggunaan uang logam pecahan Rp 100 hingga Rp 1.000 terus berkurang hingga saat ini. Akibatnya, para pedagang kesulitan menyediakan uang kembalian sehingga harga barang cenderung dinaikkan untuk pembulatan.
"Sering kita dapati toko atau pedagang tidak menyediakan uang logam, sehingga harga barang cenderung dinaikkan untuk pembulatan. Misalnya barang seharga Rp 1.500 terpaksa dijual Rp 2.000 karena tidak ada kembalian Rp 500 (uang logam). Kalau terus dibiarkan, maka inflasi akan naik karena mahalnya harga barang," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Provinsi Maluku Wuryanto dalam acara kampanye nasional Peduli Koin seperti ditulis Antara, Minggu (25/9).
Melihat fakta ini, pihaknya menggelontorkan banyak uang logam, dan bank-bank yang bekerja sama dengan BI dalam program Peduli Koin ini juga menyediakan layanan penukaran uang lusuh. Dia mengimbau masyarakat agar bangga menggunakan uang Rupiah baik kertas maupun logam dalam transaksi dagang.
-
Kenapa uang kuno dijual ke Bank Indonesia? Namun perlu diketahui, tidak semua uang kuno, dapat dijual di Bank Indonesia, pasalnya BI hanya menyediakan layanan penukaran untuk uang edaran tahun tertentu, seperti yang diumumkan pada 2018 untuk uang keluaran 1998-1999.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa harga koin emas naik? 'Saya tidak akan pernah melihat lelang seperti ini lagi,' jelas Edmund.
"Kita harus bangga dan Rupiah harus dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai alat pembayaran yang sah," katanya.
Menurut Wuryanto, kampanye itu dilakukan di kawasan Maluku Tenggara karena harga-harga barang sangat tinggi sehingga uang logam mulai dari pecahan Rp 200, Rp 500, dan Rp 1.000 kurang beredar. Kantor BI Perwakilan Provinsi Maluku telah bekerja sama dengan lembaga perbankan seperti Danamon, BRI, Bank Maluku dan Maluku Utara, dan lainnya mendrop uang logam ke daerah-daerah tersebut."Bank-bank tersebut diharapkan menggelontorkan lagi uang logam ke toko-toko besar yang ada di daerah ini maupun pedagang-pedagang di pasar, agar ada uang kembalian dari pedagang atau toko kepada masyarakat pembeli," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaSetiap pecahan rupiah termasuk uang logam merupakan mata uang yang menggambarkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Tanah Abang enggan melakukan transaksi menggunakan QRIS karena uang tidak langsung diterima pada hari yang sama.
Baca SelengkapnyaBI telah melakukan penyesuaian kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS bagi merchant atau pedagang usaha mikro menjadi 0,3 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca Selengkapnya