Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Peredaran uang palsu tak berhubungan dengan pilkada serentak

BI: Peredaran uang palsu tak berhubungan dengan pilkada serentak rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) membantah adanya korelasi antara peningkatan rasio peredaran uang palsu dengan penyelenggaraan pesta demokrasi yang akan diselenggarakan 9 Desember mendatang. Pesta demokrasi memang meningkatkan aktifitas ekonomi dan roda perekonomian pun berputar relatif lebih cepat dibanding hari-hari biasa.

"Sebenarnya apa yang kita temukan baik melalui laporan masyarakat ini trennya tidak berubah signifikan. Jadi tidak ada perubahan yang berarti, tidak ada kaitannya dengan pesta demokrasi. Ini lebih pada kesadaran masyarakat yang semakin baik pada ciri-ciri uang rupiah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi saat berbincang dengan media di Gedung Bank Indonesia, Senin (23/11).

Dia menegaskan vonis yang dijatuhkan kepada pelaku pemalsuan uang di Jember dan NTT sama sekali tidak berkaitan dengan Pilkada serentak yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Untuk temuan uang palsu di NTT sebanyak ribuan lembar itu dilaporkan oleh masyarakat yang sadar akan adanya keganjilan dalam tingkah laku masyarakat lain dalam bertransaksi.

"Ini membuktikan kesigapan masyarakat dan pihak kepolisiannya. Jadi tidak ada hubungan dengan kegiatan keagamaan atau politik. Ini lebih pada kesadaran masyarakat akan ciri-ciri keaslian uang kita," jelas dia.

Kendati demikian, BI akan terus waspada terhadap peredaran uang palsu jelang Pilkada serentak. Disamping itu, BI juga gencar melakukan edukasi dan pengenalan uang kepada masyarakat, salah satunya melalui kampanye 3D, Dilihat, Diraba, dan Diterawang.

"Kita tetap melakukan penguatan, pertama melalui sosialisasi dan edukasi mengenai ciri-ciri keaslian uang kita kepada seluruh lapisan masyarakat. Kedua, kita lakukan peningkatan kerjasama dengan penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan Agung. Kerjasama ini telah ditindaklanjuti di level provinsi maupun kabupaten atau kota di seluruh Indonesia," tutur Suhaedi.

Suhaedi mengungkapkan jumlah peredaran uang palsu pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Per Oktober 2015, BI menemukan sebanyak 273.223 lembar uang palsu. Sementara pada tahun 2014 hanya sekitar 121.091 lembar.

Adapun rasio uang palsu juga mengalami peningkatan. Jumlah uang palsu yang ditemukan oleh BI mencapai 18 lembar uang dalam setiap 1 juta lembar uang. Sedangkan di tahun lalu, jumlah uang palsu yang ditemukan tercatat hanya 12 lembar uang palsu dalam setiap 1 juta lembar uang.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia
Ternyata Rupiah Menguat Bukan Gara-Gara Demo, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.

Baca Selengkapnya
Partai Politik Mulai Belanja untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus Buat Ekonomi Indonesia
Partai Politik Mulai Belanja untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus Buat Ekonomi Indonesia

Dia pun mengapresiasi partai politik (parpol) maupun politisi yang menghabiskan uang tak sedikit untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia
Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Beberkan Dampak Demo RUU Pilkada dengan Ekonomi Nasional
Bank Indonesia Beberkan Dampak Demo RUU Pilkada dengan Ekonomi Nasional

Stabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Pengusaha: Pilpres 2024 Satu Putaran Lebih Baik, Hemat Anggaran Pemerintah
Pengusaha: Pilpres 2024 Satu Putaran Lebih Baik, Hemat Anggaran Pemerintah

Shinta Kamdani menyebut para pengusaha tidak masalah dengan pemilu yang akan dilaksanakan satu putaran maupun dua putaran.

Baca Selengkapnya
Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia
Meneropong Dampak Kemenangan Prabowo-Gibran Versi Quick Count ke Perekonomian Indonesia

Hasil hitung cepat telah menunjukan sinyal kuat untuk satu putaran, maka tingkat kepastian ekonomi juga akan kembali.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah
Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah

Padahal, kata Titi, demokrasi sejatinya sistem nilai yang harus ditegakkan dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan untuk semua.

Baca Selengkapnya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya

Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jurus Calon Kepala Daerah Dongkrak Elektabilitas Lewat Data Inflasi
Jurus Calon Kepala Daerah Dongkrak Elektabilitas Lewat Data Inflasi

Para petahana atau penjabat (Pj) kepala daerah kerap memamerkan penurunan inflasi di daerahnya.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Hasutan & Kebohongan saat Ada Demonstrasi di Berbagai Daerah
Waspadai Kelompok Tebar Hasutan & Kebohongan saat Ada Demonstrasi di Berbagai Daerah

Situasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu

Baca Selengkapnya