Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI Perkirakan Inflasi Juni 2020 Turun Jadi 0,02 Persen

BI Perkirakan Inflasi Juni 2020 Turun Jadi 0,02 Persen Inflasi Bahan Pokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Juni 2020 turun menjadi 0,02 persen secara month to month (mtm). Sehingga secara tahun kalender sebesar 0,93 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,79 persen (yoy).

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Juni 2020, inflasi Juni 2020 diperkirakan sebesar 0,02 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya," tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam keterangan persnya, Jakarta, Jumat (12/6).

Onny menyebutkan penyumbang utama inflasi berasal dari komoditas daging ayam ras sebesar 0,11 persen (mtm), telur ayam ras sebesar 0,03 persen (mtm), bawang merah sebesar 0,02 persen (mtm), tomat dan kentang masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang putih, cabai merah dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03 persen (mtm). Lalu cabai rawit, jeruk dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), serta gula pasir -0,01 persen (mtm).

Dia menjelaskan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19. Termasuk dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Begitu juga dengan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Inflasi Rendah

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Pemantauan Harga, angka inflasi pada pekan pertama Juni 2020 mencapai 0,4 persen. Adapun untuk inflasi year on year tercatat mencapai angka 1,81 persen.

"Berdasarkan survei pemantauan harga minggu 1 di bulan Juni ini, kalau kita lihat itu inflasinya month to month 0,04 persen. Berarti itu year on year 1,81 persen. Artinya, itu juga lebih rendah dari bulan lalu," ujar Perry dalam video conference, Jumat (5/6).

Perry melanjutkan, inflasi yang rendah tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti permintaan masyarakat yang turun akibat PSSB. Lalu, aktivitas ekonomi dan pendapatan masyarakat yang turun juga menjadi pengaruh rendahnya inflasi.

"Kenapa permintaan lebih rendah dan itu kenapa faktor permintaan yang rendah itu menyebabkan faktor terkait rendahnya inflasi," lanjutnya.

Kemudian, faktor lain ialah ketersediaan pasokan dan distribusi barang dan pangan serta koordinasi yang erat antara Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) dan level daerah (TPID).

"Lalu faktor lainnya ialah kredibilitas kebijakan yang diukur dari ekspektasi inflasi dan kredibilitas kebijakan baik BI dalam mengendalikan moneter maupun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi," tutup Perry.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Penurunan Inflasi Indonesia  Tercepat di Dunia
Penurunan Inflasi Indonesia Tercepat di Dunia

Tingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulkifli Hasan: Inflasi Tahun 2023 Terendah Sepanjang Reformasi
Mendag Zulkifli Hasan: Inflasi Tahun 2023 Terendah Sepanjang Reformasi

Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024

proyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.

Baca Selengkapnya
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Luhut: Inflasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Zaman Orde Baru Saja 10 Persen
Luhut: Inflasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Zaman Orde Baru Saja 10 Persen

Pemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
BI Sebut Kenaikan Gaji PNS dan UMP 2024 Hanya Berdampak Kecil ke Inflasi
BI Sebut Kenaikan Gaji PNS dan UMP 2024 Hanya Berdampak Kecil ke Inflasi

Kenaikan gaji ASN dan UMP hanya berkontribusi kecil terhadap inflasi.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen

Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.

Baca Selengkapnya