BI Perkirakan Penjualan Eceran di April 2020 Alami Kontraksi
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat hasil survei penjualan eceran kembali mengalami kontraksi lebih dalam pada bulan Maret 2020. Dari Indeks Penjualan Riil Maret 2020 terjadi penurunan -4,5 persen secara tahunan. Terjadi penurunan lebih dalam dibandingkan pada Februari 2020 yang turun -0,8 persen.
"Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2020 yang turun -4,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan -0,8 persen (yoy) pada Februari 2020," kata Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Onny Widjanarko melalui keterangan resminya, Jakarta, Selasa (12/5).
Penurunan tersebut bersumber dari kontraksi penjualan pada hampir seluruh kelompok komoditas yang dipantau. Penurunan penjualan eceran terdalam terjadi pada kelompok barang lain. Khususnya subkelompok sandang sebesar -60,5 persen (yoy) dari -40,4 persen (yoy) pada Februari 2020.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Begitu juga dengan barang budaya dan rekreasi sebesar -20,5 persen (yoy) pada bulan Maret 2020. Lebih dalam dari bulan sebelumnya Februari 2020 sebesar -116,8 persen (yoy).
Pada triwulan I-2020, penjualan eceran terindikasi mengalami kontraksi. Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) menunjukkan bahwa rata-rata IPR triwulan I-2020 mengalami penurunan -1,9 persen (yoy), dari 1,5 persen (yoy) pada triwulan IV-2019 dan 8,8 persen (yoy) pada triwulan yang sama tahun lalu.
Penurunan terutama terjadi pada penjualan sub kelompok komoditas Sandang sebesar -42,8 persen (yoy). Lebih dalam dari -5,8 persen (yoy) pada triwulan IV-2019 dan 34,3 persen (yoy) pada triwulan yang sama tahun lalu
Berlanjut Hingga April 2020
Secara regional, pada Maret 2020 penurunan kinerja penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei. Dari sepuluh kota yang menjadi obyek survei, penurunan penjualan eceran yang cukup dalam terjadi di Kota Banjarmasin (-40,3 persen, yoy) dan Manado (-38,5 persen, yoy).
Sementara itu penurunan penjualan eceran juga terjadi di DKI Jakarta (-38,1 persen, yoy), Medan (-16 persen, yoy), Denpasar (-23,3 persen, yoyo), Makassar (-16,4 persen, yoy), Surabaya (-10 persen, yoy), Bandung (-,7,5 persen, yoy), serta Semarang dan Purwokerto (-0,9 persen, yoy).
Diperkirakan tren penurunan ini akan berlangsung hingga April 2020 di semua kota. "Tren penurunan penjualan diprakirakan masih berlanjut hingga April 2020 dengan prakiraan kontraksi penjualan di seluruh kota," kata Onny.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPenjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaProyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca Selengkapnya