BI: Perlambatan ekonomi China bikin defisit transaksi berjalan naik
Merdeka.com - Bank Indonesia memprediksi defisit neraca transaksi berjalan tahun depan diperkirakan bakal mengalami peningkatan. Hal ini didasari pelemahan ekonomi Tiongkok sebagai tujuan ekspor Indonesia menurun.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan transaksi berjalan bakal mengalami peningkatan menjadi sekitar 2,6 persen hingga 2,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2016 karena perekonomian mulai membaik serta bakal meningkatnya kegiatan impor.
"Ekonomi tahun ini memang masih dibayangi oleh rencana kenaikan suku bunga AS dan pelemahan ekonomi Tiongkok. Untuk rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sudah menunjukkan kepastian. Namun untuk Tiongkok yang merupakan tujuan utama ekspor Indonesia masih menunjukkan tren pelemahan," kata Mirza dalam sambutan Seminar Nasional ISEI Outlook Ekonomi Indonesia 2016, Jakarta, Kamis (10/12).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
Dari sisi domestik, kata Mirza, struktur ekonomi Indonesia sudah mulai membaik dengan paket-paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi yang dikeluarkan Pemerintah disaat pertumbuhan ekonomi kita mengalami perlambatan.
"Harapan kami pemda juga mendukung dengan ikut melakukan deregulasi dan debirokratisasi untuk dorong perekonomian domestik," kata dia.
Mirza menambahkan dengan perbaikan dari sisi domestik tersebut maka pertumbuhan ekonomi tahun depan akan membaik. Namun demikian untuk pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini memang masih akan tertekan di sekitaran 4,7-4,8 persen, dan mulai meningkat di tahun depan pada kisaran 5,2-5,6 persen.
"Jadi ekonomi tahun depan untuk capai 5,3 persen itu cukup realistis. Begitu kurs stabil maka importir dan pengusaha lakukan ekspansi. Kalau situasi masih goyang, mereka cenderung tidak spending dan ekspansi. Makanya kita jaga stabilitas. Begitu tahun depan ada mood lagi, pengusaha ekspansi dan tentu akan pengaruhi transaksi berjalan," jelas dia.
Dia mengaku neraca barang dan jasa sejatinya tidak masalah jika mengalami defisit, asal defisit itu bisa dibiayai.
"Kami perkirakan current account deficit tahun depan sedikit meningkat dari 2 persen ke sekitar 2,6-2,7 persen terhadap PDB. Level yang cukup baik di negara berkembang. Tentu kalau surplus lebih baik," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca Selengkapnya