BI: Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 6 persen di 2019
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 mendatang mencapai 6 persen. Hal tersebut dapat terwujud apabila inflasi terjaga pada target yang telah ditetapkan.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan terus mengalami kenaikan dari tahun 2018. Namun, range tertinggi pertumbuhan ekonomi tersebut baru akan terjadi pada tahun 2019.
"Rangenya tertinggi sampai 6 persen untuk 2019, 2020, 2021. Batas atasnya 5,6 persen sampai 6,0 persen. Inflasinya harus turun 2,5 persen sampai 4,5 persen jadi sama sama range sekarang, terus dijaga. Tumbuh mulai 2018," ujar Dodi saat ditemui di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Minggu (27/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
Dodi mengatakan, pertumbuhan ekonomi memang baru bisa akselerasi pada tahun 2019. Hal tersebut didukung oleh dampak pembangunan infrastruktur yang baru dapat dirasakan dalam 2 tahun ke depan. Selain itu, pertumbuhan tersebut juga didukung oleh investasi.
"Pertumbuhan ekonomi memang baru akan akselerasi cepat itu 2019. Karena perhitungannya infrastruktur bisa 2 tahunan," jelasnya.
"Apa yang jadi faktor utamanya, adalah investasi. karena investasi perkiraannya akan tumbuh di medium term 6 persen sampai 7 persen. Jadi ini yang akan jadi value added kita bisa lihat potensial kita akan meningkat lebih baik lagi," tambahnya.
Sementara itu, beberapa lapangan usaha yang diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan di antaranya pengolahan dan pertanian. "Harapan kita yang selama ini berikan kontribusi terbesar, pengolahan, pertanian, konstruksi, komunikasi, jasa keuangan bisa jadi driver pertumbuhan kita ke depan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaInvestasi diprakirakan tumbuh positif pada triwulan IV-2024 ditopang oleh penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan investasi swasta.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca Selengkapnya