BI prediksi ekonomi Indonesia kuartal II-2015 stagnan
Merdeka.com - Bank Indonesia memerkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2015 berada di level 4 persen. Itu hampir setara dengan pertumbuhan ekonomi kuartal sebelumnya yang sebesar 4,71 persen.
"Perkembangannya belum terlalu beda. Pertumbuhannya kurang lebih sama seperti kuartal I," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, di Jakarta, Jumat (17/7).
Ini membuat pemerintah harus memberi perhatian khusus pada semester II. Terlebih lagi, kemerosotan harga komoditas dunia akibat perlambatan ekonomi global masih terjadi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana Bahasa Indonesia berkembang? Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca).
"Perkembangan ekonomi dunia dan harga-harga komoditi yang jadi andalan ekspor Indonesia semua menunjukan kondisi yang perlu diwaspadai."
Dia berharap pemerintah memercepat penyaluran anggaran ke daerah, terutama untuk pembangunan infrastruktur. Dengan begitu, investasi dan konsumsi masyarakat bisa memberikan kontribusi lebih terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Secara umum, Agus mengakui sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen-5,2 persen, tahun ini.
"Memang perlu betul-betul harus berupaya mengejar pertumbuhan ekonomi."
Terkait inflasi, Agus mengatakan masih terkendali. Ini seiring neraca perdagangan yang mencetak surplus.
"Kami lihat bahwa inflasi terkendali tetapi memang kita harus memberi perhatian," katanya. "Inflasi Minggu pertama Juli 0,46 persen tapi tentu kami masih melihat karena ada lebaran mungkin akan ada peningkatan."
Tapi secara umum, kata Agus, inflasi selama 6 bulan pertama tahun ini hanya 0,96 persen.
"Jadi saya yakin di akhir tahun akan seperti target kita." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca Selengkapnya