BI prediksi inflasi Maret 2016 capai 0,28 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Maret 2016 berada di kisaran 0,28 persen. Prediksi ini didasarkan kepada Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh bank sentral hingga minggu ketiga Maret 2016.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan sumber inflasi pada Maret 2016 ini masih dari bahan pangan seperti cabai merah, cabai keriting, dan bawang merah. Sementara itu, harga daging ayam dan telur ayam sudah memasuki kategori deflasi.
"Maret ini sampai minggu ketiga inflasi diperkirakan 0,28 persen. Kita masih melihat ini masuk dalam kategori wajar," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (18/3).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
Dengan demikian, kata Agus, secara tahunan atau year on year (yoy), inflasi IHK berada pada kisaran 4,5 persen. Ke depan, inflasi sepanjang 2016 akan tetap berada pada kisaran 4 plus minus 1 persen. Sebab, bank sentral melihat administered price semakin terkendali.
"Kami tetap mewaspadai volatile food, namun koordinasi antara pemerintah, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia baik. Semoga ke depan inflasi akan semakin terjaga," jelas dia.
Hanya saja, bank sentral menyoroti kenaikan harga pangan di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Dalam periode ini, kenaikan harga pangan yang dapat meningkatkan risiko inflasi akan menjadi perhatian bank sentral.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaInflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau.
Baca Selengkapnya