BI: inflasi selama Ramadan biasanya sekitar 0,9 persen
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengungkapkan inflasi selama Ramadan biasanya berada pada kisaran 0,9 persen sampai 1,2 persen. Melihat pencapaian Juni, diharapkan Ramadan tahun depan inflasi bisa di bawah 0,5 persen.
"Kemarin (Juni) kita kan mencapai 0,66 persen. Jadi lebih bagus pencapaiannya," ujar Mirza di rumah dinas Menteri Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (7/7).
Penurunan inflasi tahun depan bisa dicapai pemerintah asalkan mampu menjaga harga makanan dengan memastikan suplai barang terjaga. "Mudah-mudahan, tahun depan sesuai harapan Presiden. Itu akan bagus," kata dia.
-
Apa yang diharapkan dari bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan Allah, Yang awalnya adalah rahmat, yang tengahnya adalah pengampunan, dan yang ujungnya adalah kebebasan dari api neraka.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa makna kata-kata di bulan Ramadan? Kata-kata bulan Ramadhan juga dapat menyejukkan hati bagi siapa saja yang membacanya.
-
Kenapa penjualan ornamen Islami meningkat saat Ramadan? Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kapan bulan Ramadhan akan datang? Bulan Ramadhan akan datang sebentar lagi, kedatangannya sudah semakin dekat dan hanya tinggal menghitung hari.
Selain itu, dirinya juga memprediksi inflasi Juli diperkirakan masih tetap rendah seperti pencapaian Juni. "Kalau Juli, walaupun ada tahun ajaran baru dan inflasi agak lebih tinggi, tapi menurut kami polanya pola yang normal," tuturnya.
Seperti diketahui, statistik dalam empat tahun terakhir, di mana pada 2011 dan 2012 inflasi menjelang Ramadan tercatat 0,67 persen dan 0,62 persen. Ketika Ramadan (Agustus 2011 dan Juli 2012) inflasi melonjak menjadi 0,93 persen dan 0,70 persen.
Tahun 2013 inflasi melonjak menjadi 3,29 persen dikarenakan momentum Ramadan bertemu dengan kenaikan harga BBM yang diputuskan pemerintah sebulan sebelumnya. Pada 2014, inflasi Ramadan (Juli 2014) sebesar 0,93 persen, jauh lebih tinggi dari inflasi sebulan sebelumnya yang tercatat 0,43 persen.
Realisasi inflasi Mei 2015, secara bulanan tecatat 0,50 persen. Sedangkan secara tahunan mencapai 7,15 persen. Pada Juni 2015, atau hampir dua minggu Ramadan berjalan, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,54 persen, sedangkan secara tahunan sebesar 7,26 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaAngka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji ASN dan UMP hanya berkontribusi kecil terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca Selengkapnya"yang pertama terkait dengan inflasi harus hati-hati kemudian juga dengan angka stunting ditekankan," ujar Bey.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca Selengkapnya