BI prediksi pelemahan ekonomi China pukul pertumbuhan RI 0,6 persen
Merdeka.com - Tahun depan perekonomian China diprediksi tumbuh melambat atau hanya di level 6,5 persen. Kondisi ini dikhawatirkan akan ikut berdampak kepada perekonomian dalam negeri.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, dalam lima tahun terakhir, ekonomi China turun menjadi 7,5 persen. Jika di tahun depan perekonomian China turun ke 6,5 persen, maka akan berpengaruh terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,4 persen-0,6 persen di 2016.
"Ini perlu diwaspadai karena ekonomi China erat ke ekonomi dunia," ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (14/12).
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Kapan depresi mayor bisa berlangsung? Contoh depresi ini ditandai dengan gejala putus asa, kesedihan, dan kesepian, yang bisa berlangsung lebih dari dua minggu.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
Sementara, Agus mengungkapkan ekonomi dunia di 2015 sebelumnya diperkirakan tumbuh 3,8 persen, namun terkoreksi kembali menjadi di kisaran 3,5 persen. "Jadi perkiraan 3,8 persen sekarang sudah 3,5 persen-3,6 persen. Bisa lebih rendah lagi dan kita perlu waspadai. Terlebih ekonomi China sedang melambat," jelas dia.
Pusat Informasi Negara China mencatat, pada kuartal ketiga 2015, ekonomi China hanya mampu tumbuh 6,9 persen. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang paling rendah sejak krisis ekonomi global pada kuartal pertama 2009.
Kendati pertumbuhan ekonomi China tengah melambat, namun China optimistis jika ekonomi masih tangguh apabila pemerintah merestrukturisasi ekonomi. Sehingga masih ada peluang untuk memperluas permintaan domestik, mengingat besarnya potensi pasar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaMeski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnya