BI prediksi perekonomian Indonesia triwulan 1/2018 jauh lebih baik, ini faktanya
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia pada triwulan I/2018 tumbuh lebih baik dibanding periode sama tahun sebelumnya. Prediksi ini ditopang oleh tingginya permintaan domestik karena perbaikan daya beli serta bergairahnya investasi.
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan, investasi di awal tahun ini meningkat sangat baik, terutama pada bangunan maupun non bangunan.
"Investasi bangunan meningkat sejalan dengan kemajuan proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta. Sementara itu, peningkatan investasi non bangunan terutama terjadi pada sektor primer, khususnya pertambangan," kata Dody di kantornya, Kamis (19/4).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia triwulan I/2018 menunjukkan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha dan diikuti oleh membaiknya kinerja korporasi non keuangan di berbagai sektor.
"Demikian juga konsumsi swasta diperkirakan meningkat didukung oleh penguatan daya beli, seiring dengan perbaikan pendapatan dan akselerasi penyaluran bantuan sosial, serta peningkatan pengeluaran terkait Pilkada serentak," ujarnya.
Sementara dari sisi eksternal, ekspor diprediksi tumbuh positif terutama bersumber dari komoditas pertambangan dan produk manufaktur yang membaik. "Impor juga diperkirakan meningkat khususnya barang modal dan bahan baku. Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan 2018, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5 persen (yoy)."
Dody mengatakan, untuk neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2018 mencatat surplus didukung perbaikan ekspor non migas. "Pada Maret 2018, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 1,09 miliar, setelah pada Februari 2018 mengalami defisit USD 0,05 miliar. Surplus tersebut didorong oleh peningkatan neraca perdagangan non migas yang melampaui peningkatan defisit neraca perdagangan migas," ujarnya.
Sedangkan surplus neraca perdagangan non migas ditopang kinerja ekspor yang tumbuh 8,2 persen (yoy), terutama berasal dari ekspor komoditi tambang seperti batubara, maupun ekspor produk manufaktur seperti barang dari logam tidak mulia, tekstil dan produk tekstil, makanan olahan, alas kaki, serta mesin dan mekanik.
Sementara itu, impor non migas tumbuh 11,1 persen (yoy) terutama didorong oleh pertumbuhan impor barang modal dan bahan baku. Secara kumulatif, Januari-Maret 2018, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 0,28 miliar.
"Investasi portofolio asing dalam bentuk saham dan SBN yang sempat mencatat aliran keluar selama Triwulan I/2018, pada dua minggu pertama bulan April telah kembali masuk. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2018 tercatat sebesar USD 126,00 miliar, setara dengan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah."
Angka tersebut, lanjutnya, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. "Ke depan, sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi domestik, defisit transaksi berjalan pada 2018 diperkirakan dalam kisaran 2,0-2,5 persen dari PDB, atau masih tetap terkendali dalam batas yang aman yaitu tidak lebih dari 3,0 persen dari PDB."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaDewan Komisaris juga memuji upaya efisiensi yang telah dilakukan dan berharap agar upaya ini terus ditingkatkan baik di perusahaan induk maupun anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI diprediksi terus mengalami tren kenaikan di tahun 2023 ini.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnya