BI sebut pembangunan Indonesia tak berjalan tanpa utang asing
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyebut, tanpa utang asing, tak akan ada pembangunan di Indonesia. Sebab, kredit perbankan dalam negeri memiliki keterbatasan.
"Negeri ini tidak bisa membangun tanpa pembiayaan dari luar negeri," ujar Mirza saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (24/10).
Mirza mengatakan, dari total PDB Indonesia sebesar Rp 11.000 triliun, kredit perbankan hanya bisa mengcover 35 persen saja. Sementara, sisanya bergantung pada pembiayaan asing.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
"Kredit perbankan Rp 3.000 sampai Rp 4.000 triliun atau 30 sampai 35 persen saja kredit bank," ucapnya.
Menurutnya, jumlah Utang Luar Negeri (ULN) yang mendanai ekonomi Indonesia sejauh ini didominasi dari korporasi termasuk bank mencapai USD 160 miliar. Sementara, ULN pemerintah sebesar USD 140 miliar.
Mirza menambahkan, di negara tetangga, kemampuan pembiayaan kredit bank bisa mencapai 80 persen sampai 100 persen kebutuhan dana pembangunan nasional.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menjalankan roda pemerintahan selama 2 tahun. Sejak awal, Jokowi-JK selalu menyerukan soal konsep Nawacita dan ajaran Trisakti Bung Karno yang akan dijalankan pemerintahannya.
Bicara soal ajaran Trisakti Bung Karno, ada tiga hal yang harus jadi pegangan yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya. Selama menjalankan roda pemerintahan, Presiden Jokowi justru dinilai semakin jauh dari konsep Trisakti dan Nawacita.
"Soal Presiden Jokowi, Bu Mega pasti sering bisiki jangan lupa Trisakti ajaran Bung Karno. Lalu kami bingung di mana trisaktinya? Kayak utang kita udah mulai lebih tinggi dari zaman SBY," kata pengamat politik Tjipta Lesmana.
Tjipta melihat, saat ini Indonesia justru semakin tergantung dengan bangsa asing. Dia mencontohkan masalah utang luar negeri, pengadaan kereta cepat sampai pembelian pesawat yang dilakukan menteri kabinet kerja.
"Saya kecewa ketergantungan RI dari aspek ekonomi dan pada asing makin tinggi dalam pemerintahan Jokowi utang udah USD 50 miliar. Bu Rini lalu pembelian airbus dan pembiayaan kereta cepat China utang lagi. Dimana mandiri ekonomi? makin kelihatan dan makin sangat tergantung," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaMenghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.
Baca Selengkapnya