BI sebut penguatan Rupiah bukti keberhasilan pemerintah tekan impor
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus menunjukkan penguatannya. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.945 per USD, dan terus menguat hingga mencapai level Rp 14.863 per USD.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebutkan penguatan atau apresiasi tersebut merupakan bukti keberhasilan kebijakan BI dan pemerintah dalam menjaga stabilisasi Rupiah.
"Iya, artinya beberapa kebijakan pemerintah, terutama dengan menekan atau mengelola defisit transaksi berjalan, sudah mulai terlihat hasilnya," kata dia di hotel Pullman, Jakarta, Selasa (6/11).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana Soeharto stabilkan nilai tukar rupiah? Soeharto kemudian tampil menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia mampu menstabilkan perekonomian dengan memangkas angka inflasi dari 635 persen di tahun 1965 menjadi 9,90 persen di tahun 1969. Soeharto menerapkan sistem kerja pembangunan nasional dengan istilah “Repelita“ yaitu rencana pembangunan lima tahun. Ini dibuat agar fokus kerja pemerintah lebih terarah di berbagai sektor.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Siapa yang mendukung Banyuwangi dalam pengendalian inflasi? 'Kami juga terus koordinasi dengan BI sebagai otoritas moneter yang berkait erat dengan pengendalian inflasi. BI memiliki concern yang kuat dan detil ke pemda-pemda untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi,' jelas Ipuk.
Meski begitu, dia menegaskan saat ini dampak kebijakan-kebijakan tersebut belum maksimal. Terutama dalam hal pembatasan impor.
"Memang belum bisa dilihat secara maksimal, jangan secara langsung dampak impor berkurang, karena bagaimana pun juga ada impor untuk capex, itu yang terus berjalan. Karena untuk kebijakan investasi, infrastruktur, itu juga masih terus berlangsung," ujarnya.
Akan tetapi, untuk impor non strategis, misalnya konsumsi sudah relatif lebih rendah. Angka pertumbuhan impor riil sendiri di kuartal III 2018 lebih rendah dibandingan kuartal II 2018.
"Jadi itu sudah dukungan, meski sebenarnya kebijakan itu baru di September, sehingga hasilnya belum begitu terasa di kuartal III 2018, jadi mungkin lebih banyak kita lihat di kuartal IV 2018," ujarnya.
Dia menegaskan BI dan pemerintah akan terus menjaga Rupiah tetap berada di fundamentalnya.
"Stabilisasi Rupiah terus kami lakukan, meski tentunya dalam beberapa hal itu dalam tentunya dari kombinasi kami memainkan suku bunga, intervensi, dan nilai tukar itu sendiri didepresikan secara gradual," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaPerry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada Juli 2023 menguat 3,63 persen point-to-point (ptp) secara year-to-date (ytd), lebih kuat dibandingkan Filipina, India, dan Thailand.
Baca Selengkapnya