BI sebut perbankan masih ragu beri kredit untuk UKM
Merdeka.com - Bank Indonesia melihat masih ada keragu-raguan perbankan nasional dalam memberi pembiayaan atau kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI Eni Vimaladewi Panggabean mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan ke sektor UMKM masih di bawah pertumbuhan kredit bank secara umum.
"Perbankan agak sedikit ragu, tapi lihat-lihat dulu siapa yang dihadapi. Keraguan terutama karena risiko. Terutama risiko di bidang produksi, pertanian, musim, penyakit sapi," ungkap Eni di Gedung Bank Indonesia, Jumat (13/9).
-
Kenapa risk awareness penting bagi bankir? Menurut Sunarso, risk awareness perlu ditingkatkan mengingat situasi perbankan yang begitu dinamis. “Maka menjadi penting [peningkatan risk awareness yang baik], untuk menjaga sustainability industri keuangan khususnya perbankan,“ ujarnya di sela-sela acara sharing ‘Visionary Leadership During Uncertainty’ yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management.
-
Apa saja tantangan serius yang dihadapi UKM? Tantangan tersebut mencakup permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor UKM.
-
Apa itu profil risiko? Profil risiko adalah indikator yang menggambarkan seberapa besar toleransi seseorang terhadap risiko dalam investasi. Ini mencakup kemampuan seseorang untuk menerima potensi kerugian demi mengejar imbal hasil.
-
Bagaimana BRI menanamkan risk awareness? Oleh karena itu, lanjut Sunarso, risk awareness perlu terus diajarkan agar dapat menjaga bankir dalam menjalankan profesinya.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
Ini menjadi salah satu alasan pertumbuhan kredit ke sektor UMKM masih di bawah pertumbuhan kredit perbankan.
"Perkembangan tetap ada, tapi percepatan pertumbuhan kredit UMKM tidak sebesar pertumbuhan kredit. Bulan ini 18-19 persen, tidak secepat kredit biasa (yang mencapai) 20 persen ke atas. Akselerasinya kurang," tutur Eni.
Tidak sebandingnya pertumbuhan kredit ke sektor UMKM dengan ke sektor kredit lain, disinyalir akibat perbankan belum mencantumkan secara jelas rencana bisnis ke sektor UMKM. "Kalau sekarang sampai 2014 belum, masih transisi," ujar Eni.
BI sendiri mengakui bahwa sektor UMKM butuh pembinaan agar terus berkembang dan maju. Karena itu BI mengajak perbankan untuk gencar mengembangkan edukasi ke sektor UMKM.
"BI sudah lakukan edukasi, perbankan juga edukasi, semua pihak harusnya terlibat. Kita punya upaya peningkatan akses keuangan," jelas Eni.
Upaya edukasi ini guna mendorong realisasi aturan BI yang menetapkan rasio kredit ke sektor UMKM mencapai 20 persen secara bertahap di tahun 2018 mendatang. Selain itu, agar rasio kredit bermasalah di sektor UMKM semakin kecil.
"(Upaya BI) Melalui pelatihan, kluster, SE untuk petunjuk teknis, bank harus 20 persen 2018. (NPL) Sebagian cukup oke, kita melihat ke arah KUR, setahu saya UMKM masih relatif lebih tinggi 3 persenan. Tapi masih bagus ketahanannya. Harusnya didukung," tutup Eni. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaCredit scoring adalah salah satu alat yang digunakan untuk menilai kelayakan calon debitur.
Baca SelengkapnyaAdanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTidak semua bank akan selalu menyetujui permohonan kredit.
Baca SelengkapnyaSalah satu kendala besar yang sering muncul adalah adanya catatan buruk pada SLIK OJK.
Baca SelengkapnyaMengingat, nama pengguna Paylater akan masuk ke daftar SLIK OJK sebagai salah satu acuan kepatuhan kredit.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaSejak Januari hingga Mei 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pencabutan izin usaha Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebanyak 12 bank.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaBank penyalur KUR kerap melakukan kecurangan kepada debitur.
Baca Selengkapnya