Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI siapkan mitigasi hadapi ketidakpastian ekonomi global

BI siapkan mitigasi hadapi ketidakpastian ekonomi global Gubernu BI terpilih Perry Warjiyo. ©Liputan6.com/angga yuniar

Merdeka.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai potensi risiko utama yang patut dicermati saat ini masih berasal dari arah kebijakan pemerintah AS dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonominya yang berdampak signifikan terhadap perekonomian dunia, khususnya mitra dagang utama AS.

Sebagai akibatnya, terjadi perlambatan dan ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi global yang berdampak negatif terhadap perekonomian domestik. Sementara itu, dari dalam negeri, potensi risiko masih berasal dari defisit transaksi berjalan yang terus melebar, nilai tukar yang terus tertekan, serta ketergantungan pada ekspor komoditas tertentu.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebutkan KSSK terus melakukan pemantauan dan mitigasi berkelanjutan atas dampak dari berbagai potensi risiko tersebut terhadap Stabilitas Sistem Keuangan.

Orang lain juga bertanya?

"Mitigasi tersebut di antaranya, di bidang moneter, untuk turunkan defisit transaksi berjalan. Makanya BI sejak Mei sudah naikkan suku bunga hingga 150 bps, itu bukan karena inflasi, tapi untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan Indonesia, sekaligus untuk turunkan defisit transaksi berjalan," kata Perry dalam acara konfrensi pers KSSK, di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (1/11).

Dia mengungkapkan, BI juga terus berada di pasar dan bila diperlukan maka akan lakukan pembelian SBN di pasar sekunder. "Ini juga melalui operasi moneter di pasar uang dan SBN. BI juga lakukan di pasar valas, setelah kami berhasil dorong pasar swap valas," ujarnya.

Dia juga mengatakan BI juga terus menempuh strategi operasi moneter yang diarahkan untuk menjaga kecukupan likuiditas baik di pasar Ruplah maupun pasar valas. Pada hari ini BI memberlakukan transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dalam rangka mempercepat pendalaman pasar valas serta memberikan alternatif instrumen lindung nilai bagi bank dan korporasi. Transaksi DNDF sudah berjalan dan sekitar 30 bank sudah signing.

"Dengan telah dibukanya DNDF, ratenya bisa lebih rendah dari ini. Ratenya ikut rate DNDF. Ini kami lakukan agar likuiditas bagi bank dan korporasi terjaga," ujarnya.

Mitigasi dalam skala internasional juga telah dilakukan Bl dengan memperkuat jaring pengaman keuangan internasional bekerjasama dengan otoritas dari beberapa negara. Di sela-sela rangkaian lMF-WB Group Annual Meetings 2018 di Bali. pada 11 Oktober 2018.

BI dan Monetary Authority of Singapore melakukan kesepakatan awal kerja sama keuangan dalam bentuk bilateral swap and repo arrangements senilai ekuivalen USD 10 miliar.

Selanjutnya, pada 14 Oktober 2018, Bl dan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) yang bertindak sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang telah menandatangani amandemen perjanjian kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA) senilai USD 22,76 miliar.

"Sekarang BI sudah punya kerja sama swap dengan Korea, Australia, Jepang, Singapura, kami tinggal tahap akhir kerja sama dengan China," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global

Kemenangan presiden terpilih Trump dan partai republik Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.

Baca Selengkapnya
Pasar Kripto Respons Hati-Hati Penurunan Suku Bunga The Fed, Ada Apa?
Pasar Kripto Respons Hati-Hati Penurunan Suku Bunga The Fed, Ada Apa?

Langkah Federal Reserve menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan

Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya