BI sindir perbankan masih 'malas' lakukan transaksi repo
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara bercerita mengenai kondisi perbankan Indonesia yang kurang tepat. Selama ini, bank yang kelebihan likuiditas menyimpan dana mereka di Bank Indonesia melalui instrumen yang ada. Bahkan, jumlah dana ini tercatat mencapai Rp 350 triliun.
Menurut Mirza, Bank Indonesia sebagai bank sentral tidak memerlukan likuditas. Perbankan yang mempunyai kelebihan likuiditas didorong untuk melakukan transaksi atau Repurchase Agreement (repo) atau transaksi gadai bersyarat antar bank.
"BI kebagian limpahan likuiditas dari perbankan. Kan kami sebenarnya tidak butuh likuiditas. Kira-kira ada sekitar kalau mungkin 2 tahun lalu likuditas jangka pendek yang ditempatkan ke BI antara Rp 150-Rp 200 triliun. Saat ini antara Rp 300-Rp 350 triliun. Lho, penyedia likuiditas kok dikasih likuiditas. Yang perlu likuiditas ya perbankan, bukan bank sentral," ucap Mirza di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (25/8).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Kenapa BRI memberi bantuan? BRI bergerak cepat memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir dan longsor dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
Melihat fakta ini, 4 bank nasional dan 6 bank asing menandatangani perjanjian Global Master Repurchase Agreement (GMRA). Perjanjian ini diharapkan dapat menggairahkan transaksi repo antar bank. Adapun bank yang ikut dalam penandatanganan ini adalah Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BCA, dan Bank BNI. Kemudian perbankan asing yaitu Standard Chartered Bank, Bank DBS, Mitsui Bank of Tokyo, JP Morgan, HSBC, dan Bank ANZ.
"Alangkah baiknya jika likuiditas itu beredar di antara bank-bank itu. Alangkah baiknya jika likuiditas itu dibelikan surat berharga lain, misal SBN."
Dengan penandatanganan ini, tercatat sudah 65 bank yang sepakat untuk melakukan transaksi repo. Namun, realisasinya menurut Mirza baru 27 bank yang aktif melakukan transaksi repo.
"Maka itu saya bercanda ke bank-bank, jangan cuma tanda tangan tapi transaksi. Supaya likuiditasnya masuk ke sistem Sekarang saatnya kita implementasikan agar transaksi repo bisa berkembang. Bukan hanya mencakup SBN, tapi juga surat utang," tutupnya
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaPencabutan izin usaha PT BPR Lubuk Raya Mandiri merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK.
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaOJK mengimbau kepada nasabah PT BPR Sumber Artha Waru Agung agar tetap tenang.
Baca SelengkapnyaOJK telah menetapkan Perumda BPR Bank Purworejo dalam status pengawasan Bank Dalam Penyehatan dengan pertimbangan Tingkat Kesehatan (TKS).
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pencabutan izin kepada sejumlah bank di daerah.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaSejak Januari hingga Mei 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pencabutan izin usaha Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebanyak 12 bank.
Baca Selengkapnya