BI soal Rupiah mendekati Rp 14.000 per USD: Semua masih stabil
Merdeka.com - Rupiah hari ini masih melemah terhadap Dolar Amerika bahkan nyaris menyentuh level 14.000 per USD. Bank Indonesia (BI) meminta agar semua pihak tidak pesimistis menyikapi kondisi tersebut.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsah, mengatakan kondisi Rupiah saat ini sedang mengikuti dinamika global. Namun, secara umum kondisi Indonesia masih stabil.
"Jangan membangun pesimisme, semuanya masih stabil," kata Nanang, dalam sebuah acara konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/5).
-
Mata uang apa yang nilainya paling tinggi? Mata uang memiliki peran sentral dalam mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara.Namun, kekuatan sebuah mata uang sebenarnya dapat diukur melalui daya belinya terhadap barang, jasa, atau mata uang lainnya.
-
Bagaimana mata uang menentukan nilai? Setiap mata uang memiliki nilai nominal yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang mengeluarkannya.
-
Dimana mata uang terkuat kedua di dunia? Bahrain telah muncul sebagai pusat keuangan dan bisnis yang memegang peranan kunci di kawasan Timur Tengah, menjadikannya sebagai mata uang terkuat kedua di dunia.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Bagaimana nilai tukar mata uang ditentukan? Mata uang asing atau luar negeri selalu diperdagangkan berpasangan. Perdagangan ini menempatkan harga pada satu mata uang relatif terhadap yang lain, dan harga itu disebut nilai tukar.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
Nanang menjelaskan, kondisi ekonomi global saat ini memang perlu diwaspadai. Akan tetapi, kewaspadaan tersebut tidak perlu diiringi dengan rasa khawatir. "Memang kalau kita melihat dinamika global saat ini harus kita waspadai, harus kita cermati, tapi tidak harus membuat kita khawatir," ujarnya.
Nanang menjelaskan mata uang di banyak negara, bahkan di negara maju sekalipun, saat ini melemah terhadap Dolar Amerika. Sebab, perekonomian negeri Paman Sam tersebut sedang dalam kondisi terbaiknya.
"Tapi negara lain, bukan hanya emerging market, tapi termasuk negara-negara maju seperti Eropa, Inggris dan Jerman saat ini pertumbuhan atau kegiatan ekonominya tidak sesuai dengan apa yang diperkirakan. Jadi masih belum pulih secara kuat sehingga ini yang sebetulnya membuat Dolar Amerika mengalami penguatan secara global."
Kondisi tersebut, lanjutnya, bukan hanya berdampak pada mata uang negara berkembang tapi juga terhadap mata uang negara maju. "Itu yang kita hadapi sekarang, ekonomi Amerika adalah suatu keniscyaan, mereka sedang meningkat direspon dengan peningkatan suku bunga oleh bank sentral (The Fed) di bulan Maret lalu."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca Selengkapnya