BI Target Merchant Pengguna QRIS Naik 2 Kali Lipat di 2021
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) target menjangkau 12 juga merchant pengguna Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada 2021 ini. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari angka pengguna QRIS pada 2020 lalu yang sekitar 6 juta merchant.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan, pengadaan QRIS ini sejalan dengan langkah transformasi digital yang saat ini jadi satu keharusan.
Menurut dia, penggunaan QRIS juga mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama krisis pandemi Covid-19, dan sesuai dengan arahan WHO untuk memperluas transaksi non-tunai.
-
Bagaimana QRIS mempermudah transaksi digital? Transaki jual beli menggunakan QRIS pun semakin populer dan digandrungi masyarakat. Hal ini karena memungkinkan pengguna melakukan pembayaran tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau kartu fisik. Tinggal arahkan kamera ponsel pinter untuk memindai kode QR, transaksi pembayaran bisa dilakukan dengan cepat.
-
Apa itu QRIS? Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS ini sendiri telah diluncurkan oleh Bank Indonesia di tanggal 17 Agustus 2019.
-
Apa target nasabah BSI di tahun ini? BSI) optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
-
Bagaimana BRI membantu merchant memonitor transaksi QRIS? Hal ini tentunya akan mudah dilakukan oleh merchant QRIS BRI yang sudah memiliki aplikasi BRImerchant karena melalui aplikasi tersebut, merchant dapat mengetahui apabila transaksi pembayaran yang dilakukan customer sukses.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Bagaimana cara kerja QRIS? Cara menggunakan QRIS hanya perlu dengan scan barcode menggunakan kamera hp pada QR code yang sudah disediakan oleh merchant. BRImo akan langsung bekerja dan melakukan konfirmasi. Jika data sudah benar kamu hanya perlu memasukkan PIN untuk menyelesaikan transaksi.
"Itu sejalan dengan arahan bapak Presiden (Jokowi) dan Gubernur Bank Indonesia (Perry Warjiyo), sehingga pengembangan nasional QRIS terus ditingkatkan agar bisa menggapai 12 juta merchant pada 2021 ini," ujar Fitria dalam sesi pelatihan wartawan Bank Indonesia secara virtual, Jumat (26/3/2021).
Merujuk catatan PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) per 19 Maret 2021, total merchant terdaftar QRIS di National Merchant Repository (NMR) telah mencapai 6.553.492 pengguna. Mayoritas penggunanya berasal dari sektor UMKM, sekitar 85 persen.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia juga telah bekerjasama dengan 57 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), baik bank maupun non-bank.
Fitria menyampaikan, Bank Indonesia dalam menyambut transformasi digital juga telah mengeluarkan Blueprint Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Bank sentral bercita-cita untuk membawa 91,3 juta penduduk unbanked, dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi.
"Jadi bagaimana kita mengambil peluang di era digital ini, sekaligus kita juga perlu memitigasi risikonya. Sementara inilah yang harus diseimbangkan, antara peluang kita bisa mendapatkan efisiensi, inklusivitas dan produktivitas dengan sistemic crashed, persaingan usaha, shadow banking, dan seterusnya," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya dari sisi pengguna saja, jumlah merchant yang menggunakan layanan QRIS untuk bertransaksi sudah mencapai 33,21 juta.
Baca SelengkapnyaTransaksi QRIS Tahun 2023 tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSistem pembayaran dengan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) telah menjadi salah satu pilihan utama masyarakat dalam bertransaksi non tunai.
Baca SelengkapnyaSejarah lahirnya QRIS sebagai sistem pembayaran elektronik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Baca SelengkapnyaBisnis waralaba kini makin banyak diminati dan jangkauannya hingga pelosok Indonesia dan mancanegara seperti Malaysia.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan QRIS yang melonjak tajam, transaksi ATM/D dan kartu kredit mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya