BI telah prediksi dana asing bakal lari keluar negeri
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai pada tahun ini Indonesia akan mengalami penurunan tingkat penempatan dana asing. Ini menjadi masalah di saat tingginya kebutuhan likuiditas dolar AS (USD).
"Tahun ini gejala yang perlu kami waspadai adalah tren perbaikan ekonomi di negara maju dan tren lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang," ujarnya saat di Gedung BI, Jakarta, Kamis (2/1).
Menurutnya, perbaikan ekonomi di negara maju akan membuat investor asing melarikan dananya ke sana. "Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara berkembang harus menjaga fundamental ekonominya," jelas dia.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
-
Kenapa uang kuno dijual ke Bank Indonesia? Namun perlu diketahui, tidak semua uang kuno, dapat dijual di Bank Indonesia, pasalnya BI hanya menyediakan layanan penukaran untuk uang edaran tahun tertentu, seperti yang diumumkan pada 2018 untuk uang keluaran 1998-1999.
Topik pilihan: Rupiah Merosot | rupiah
Dia berharap upaya memperbaiki fundamental ekonomi dapat mengurangi minat asing untuk membawa pergi dananya dari Indonesia. "Karena kita ini masih mempunyai transaksi berjalan yang defisit. Artinya, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, dana dari luar negeri masih kita harapkan untuk membiayai ekonomi kita," ungkapnya.
Sehingga dalam menghadapi situasi global dan domestik tersebut, BI dan pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki struktur ekonomi melalui reformasi struktural. "Gejala perbaikan ekonomi di negara maju masih terus akan terlihat dan itu masih terus kami waspadai," tutup dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPII Indonesia mencatat kewajiban neto USD247,3 miliar, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I-2024 sebesar USD253,9 miliar.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca Selengkapnya