Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI Terbitkan Buku Cara Indonesia Lawan Ketidakpastian Ekonomi Global 2018

BI Terbitkan Buku Cara Indonesia Lawan Ketidakpastian Ekonomi Global 2018 Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketidakpastian ekonomi global sangat berdampak pada kondisi moneter dan stabilitas sistem keuangan Indonesia di sepanjang 2018. Dampak dari kenaikan tingkat suku bunga acuan AS yang dikeluarkan oleh bank central The Fed (FFR) telah menyebabkan arus keluar modal dari negara-negara berkembang.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan Semester II 2018, Jumat (3/5). Buku kajian edisi ke-32 itu bertema 'Penguatan Intermediasi di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global'.

Perry mengungkapkan, kondisi ekonomi global yang penuh gonjang ganjing tersebut membuat BI harus merespons dengan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 175 basis poin (bps) sepanjang 2018. Tujuannya adalah menarik modal asing ke dalam negeri (capital inflow), sehingga dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah akibat penguatan dolar AS setelah Fed menaikkan FFR.

Orang lain juga bertanya?

"Tantangan langkah kebijakan moneter dalam satu tahun terakhir masih sejalan dengan upaya menjaga stabilitas sistem keuangan, baik mikro maupun makro. Ini adalah tantangan yang harus kita perhatikan dari bank sentral. Sehingga responden yang tepat harus dirumuskan," kata Perry.

Kenaikan suku bunga acuan BI tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan suku bunga kredit, seperti yang ditakutkan. Menurutnya, ini karena BI menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk memitigasi berbagai risiko dalam sistem keuangan.

"Hal yang tidak dapat dijelaskan dalam teori adalah bahwa suku bunga acuan naik 175 bps, tetapi suku bunga pinjaman turun 0,23 persen. Saya mengajar di UI, di UGM, teori standar tidak dapat menjelaskan, yang dapat menjelaskan bab 13, 14, 15 buku ini," dia berkata.

Menurutnya, koordinasi dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga terus dijaga untuk menstabilkan sistem keuangan Indonesia. Dia juga percaya bahwa kondisi sistem keuangan tahun ini akan dipertahankan.

Oleh karena itu, Perry berharap bahwa penerbitan buku ini dapat menjadi pedoman di masa depan untuk memahami bagaimana stabilitas sistem keuangan Indonesia dapat dipertahankan di tengah tekanan ekonomi global sepanjang tahun 2018. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!
Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!

Perry menyebut International Monetary Fund (IMF) mengkritis cara kerja kebijakan moneter Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya