BI waspadai dampak krisis Argentina
Merdeka.com - Argentina saat ini tengah dilanda krisis keuangan. Krisis yang dialami negeri Tango tersebut dipastikan akan memberi dampak pada negara lain terutama negara-negara berkembang.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Meski begitu, pihaknya akan selalu mewaspadai kemungkinan-kemungkinan dampak yang akan terjadi dari krisis Argentina terhadap stabilitas domestik.
"Kami mewaspadai dampak-dampak itu, tapi yakinkan ketahanan ekonomi kita kuat dan juga komitmen bersama sinergi antara pemerintah, BI, OJK dan berbagai pihak untuk memastikan kebijakan kita itu prudent," kata Perry saat ditemui di kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
Selain itu, BI bersama pemerintah juga telah berkomitmen untuk menekan defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD). "Dan sejumlah langkah penurunan CAD telah akan diperkuat, segera akan menurunkan CAD," ujarnya.
Perry memaparkan tingkat inflasi masih terbilang rendah, kondisi stabiltas istem keuangan terjaga, serta intermediasi terjaga kuat. "Jadi dari berbagai indikator makro, stabilitas ekonomi dan pertumbuhan terjaga," jelasnya.
Hal-hal tersebut dianggap faktor yang membedakan Indonesia dengan negara lain terutama yang saat ini sedang dilanda atau dibayangi krisi karena nilai tukar mata uangnya yang jatuh.
"Apa yang membedakan indo dengan negara lain adalah bagaimana prudentnya kebijakan di Indonesia, apakah kebikakan moneter yang prudent, kebijakan fiskal yang prudent dan kebijakan-kebijakan di bidang stabilitas sistem keuangan yang prudent," tandasnya.
Sebelumnya, Ekonom Senior Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan krisis yang terjadi di Argentina menciptakan kekhawatiran di negera berkembang termasuk Indonesia karena berpotensi mempengaruhi pasar keuangan.
"Finansial market cukup besar karena pengaruhi arah aliran modal. Capital modal itu pengaruh banget dengan sentimen suku bunga dan kondisi ekonomi," kata Andry dalam acara Macroeconomic Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8).
Dia menjelaskan arus modal ke Indonesia akan tersendat sebab Indonesia dikategorikan bersama negara berkembang lainnya yang tengah mengalami defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaDiprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya