BI yakin pemerintah bisa jaga inflasi tahun ini di kisaran 3 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5 persen. Capaian ini dinilai mengesankan di tengah kondisi perekonomian global yang masih belum sepenuhnya pulih.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri juga terlihat dari inflasi tahun ini akan berada di kisaran 3 persen sampai 3,2 persen.
"Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi sekira 5 persen, cukup mengesankan dibanding negara lain. Inflasi rendah 3 persen sampai 3,2 persen di bawah inflasi 2015 yang 3,4 persen," ucap Agus di JCC, kemarin malam (22/11).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa kinerja intermediasi perbankan tetap baik? Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy dan Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 11,68% yoy.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
Mantan Menteri Keuangan ini menuturkan, keadaan di atas mencerminkan kondisi perekonomian nasional cukup kondusif. Capaian inflasi yang rendah, lanjut dia, tidak lepas dari konsistensi dan sinergi BI bersama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.
"Inflasi juga dampak positif penurunan global, konsistensi kebijakan juga berkontribusi terhadap nilai tukar, defisit APBN yang terjaga, serta industri perbankan yang berketahanan," tukasnya.
Agus melanjutnya, ada tiga sektor utama yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Pertama, kepercayaan pelaku ekonomi terhadap arah kebijakan pemerintah. Kepercayaan ini diyakini bisa terbangun lebih kuat asal pemerintah konsisten.
“Ini dengan catatan, tetap menjaga kedisiplinan fiskal dan moneter, serta menjaga momentum reformasi struktural,” kata Agus
Faktor kedua adalah dari sisi pembiayaan. Mantan Petinggi Bank Mandiri ini mengatakan, implementasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty masih memiliki potensi lebih untuk memberikan kontribusi lebih bagi pembiayaan, dan kepada reformasi perpajakan nasional.
Kemudian pendorong ekonomi ketiga adalah perkembangan ekonomi digital yang terus mengalami peningkatan. Dia menilai ekonomi digital mempunyai potensi besar agar menjadi salah satu sektor yang mampu menopang perekonomian ke depan.
"Kami meyakini tiga potensi tadi akan dapat memperkuat dan memberikan manfaat Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang lebih dikelola dan dijadikan kualtias," tutup Agus.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaInflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaAngka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.
Baca Selengkapnya"yang pertama terkait dengan inflasi harus hati-hati kemudian juga dengan angka stunting ditekankan," ujar Bey.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca Selengkapnya